Bengkulu, Kepala Dinas PUPR Bengkulu, Tejo Suroso mengatakan, pihaknya akan menyiagakan alat berat di jalur mudik guna mengantisipasi terjadi bencana longsor dan gangguan lainya di daerah ini.
“Mulai H-7 jalur mudik yang rawan terjadi bencana longsor akan kita siagakan alat berat guna memperlancar angkutan lebaran di Provinsi Bengkulu,” kata Tejo Suroso, di Bengkulu, Kamis (4/4/2024).
Ia mengatakan, untuk mengantisipasi kendala perjalanan selama masa arus mudik dan balik lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah di jalur-jalur yang dilalui masyarakat khususnya di areal perbatasan Bengkulu dinilai rawan longsor akan ditempatkan alat berat.
Dengan disiagakan alat berat berikut operatornya, maka jika terjadi tanah longosor menutupi badan jalan dapat langsung disingkirkan, sehingga arus lalu lintas kendaraan mudik lebaran tidak terhambat alias terganggu.
“Ada beberapa titik jalur mudik di Bengkulu masuk rawan longsor, salah satunya jalan Bengkulu-Kepahiang. Di jalan ini kita tempatkan alat berat guna menyingkitkan timbunan tanah dibadan jalan bila terjadi longsor atau pohon tumbang,” ujarnya.
Tejo Suroso menambahkan, untuk menjamin kelancaran arus lalu lintas dan mengatasi kendala yang mungkin muncul di jalur-jalur rawan itu, pihaknya bekerja sama dengan pihak kepolisan menyiagakan posko di kawasan perbatasan Kabupaten Lebong, Kaur, Kabupaten Mukomuko berbatasan dengan Sumatera Barat, Kepahiang di jalur gunung dan perbatasan dengan Kabupaten Empat Lawang.
Posko tersebut, katanya akan samakan titik-titik yang disiapkan Polda Bengkulu maupun Polres setempat. Titik-titiknya yang pasti di gunung (Kepahiang) satu, kedua di perbatasan Bengkulu-Lampung, Bengkulu batas Padang, Sumbar dan posko Bengkulu batas Sumsel, khususnya Kabupaten Empat Lawang.
“Di posko atau titik ini kita siapkan alat berat sejak dimulai angkutan lebaran hingga seminggu setelah lebaran. Ini semua kita lakukan untuk memberikan rasa aman dan kelancaran para pemudik di Bengkulu,” ujarnya.
Alat berat yang disediakan Dinas PUPR Bengkulu tersebut, antara lain berupa geleder, excavator, backhoe dan alat lainya. Alat ini jika terjadi longsor dan pohon tumbang langsung dioperasikan, sehingga pelaksanaan angkutan lebaran tidak terhambat.
Ketika longsor atau kejadian darurat apapun, katanya alat berat sudah tersedia di lapangan sehingga tinggal kita mobilisasi saja. “Jadi, kita tidak menunggu alat berat datang dari Bengkulu, sehingga meski terjadi kemacetan arus lalu lintas tidak berlangsung lama,” ujarnya.(min)
