Bengkulu- Asisten III Pemkab Bengkulu Utara, Agus Haryanto mengatakan program pusat informasi konseling remaja/mahasiswa (PIK-R/M) mampu menjawab tantangan yang menghadang kualitas sumber daya manusia (SDM).
Remaja sejatinya adalah harapan semua bangsa, negara-negara yang memiliki remaja yang kuat serta memiliki kecerdasan spiritual, intelektual serta emosional yang kuat menjadikan bangsa tersebut kelak akan kuat pula.
Perkembangan dunia yang kian mengglobal menjadikan perubahan besar terhadap perilaku remaja, namun perubahan tersebut lebih cenderung mengarah kepada hal yang negatif dibandingkan dengan yang positif, kata Agus Haryanto saat menyampaikan sambutan tertulis Bupati Bengkulu Utara pada pemilihan Duta GenRe tingkat kabupaten tahun 2023 di Kota Argamakmur, Selasa (28/11/2023).
Masalah remaja yang timbul biasanya berkaitan dengan masalah seksualitas (hamil di luar nikah, aborsi), nikah usia anak, penyalahgunaan napza dan sebagainya. Remaja dalam kondisi ini tentu saja membutuhkan penanganan serta informasi seluas-luasnya mengenai kesehatan reproduksi, pentingnya menata masa depan dengan baik dengan meninggalkan perilaku yang tidak bermanfaat dan merusak masa depan remaja itu sendiri.
Menjalani kehidupan remaja yang jauh dari perilaku sex bebas, pernikahan dini dan ketergantungan pada obat-obat terlarang serta menjauhkan diri dari bahaya. “Tentulah membutuhkan perhatian semua pihak, remaja tidak bisa berjalan sendiri tanpa pendampingan orang tua, masyarakat, lingkungan serta perhatian dari negaranya,” ujarnya.
Menyadari ini, pemerintah yang bertanggung jawab menjalankan program penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja (PKBR) yaitu suatu program yang memfasilitasi remaja agar memahami dan mempraktikkan perilaku hidup sehat dan berakhlak untuk mencapai ketahanan remaja sebagai dasar mewujudkan generasi berencana (genre).
Untuk menjalankan niat yang mulia tersebut, sebut Agus, tentulah membutuhkan strategi yang jitu, berkesinambungan serta melibatkan banyak pihak, baik dari institusi pendidikan sebagai tempat berkumpulnya aktivitas remaja dan pemerintah daerah sebagai pendukung dan pemegang kebijakan di suatu daerah.
Program GenRe sangat diharapkan untuk dapat menumbuhkan remaja Indonesia yang berkualitas, yang mampu menggantikan peran kita sekarang, hingga kelak dapat membawa negara Indonesia semakin maju serta diperhitungkan di mata dunia.
Generasi yang dipersiapkan dengan terencana memerlukan uluran dan kerjasama dari semua pihak. Oleh sebab itu mari kita saling bahu membahu dan bekerja sama agar seluruh persoalan yang dihadapi remaja dapat kita hadapi dan selesaikan bersama-sama.
Karena dengan memiliki generasi yang berencana akan melahirkan generasi emas bagi Indonesia. Di Bengkulu Utara populasi remaja kelompok usia 10-19 tahun sebanyak 48.844 jiwa atau mencapai 16 persen dari jumlah penduduk 302.873 jiwa. Dalam upaya membentengi kelompok rentan tersebut, pemerintah daerah setempat selain mengembangkan potensi PIKR-R/M juga mengembangkan program Generasi Berencana (Genre).(irs)