Bengkulu-Dasar awal dikembangkannya program kampung berkualitas dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung atau yang setara melalui program kependudukan serta pembangunan sektor lain dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas.
Untuk mencapai sasaran dari program kampung KB. Maka perlu dijadikan kampung Keluarga Berkualitas sebagai rumah besar bersama. Dengan aksi konvergensi, sinergitas sehingga dapat diintervensi oleh banyak pihak,” kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, M. Iqbal Apriansyah, dalam sambutannya pada pembukaan pertemuan Fasilitasi dan Pembinaan Pengelola Kampung KB di Bengkulu, Kamis (11/5/2023).
Dikatakan Iqbal, kampung KB telah dikembangankan pada tahun 2016 dengan nama awal kampung Keluarga Berencana. Hingga tahun ini, di Bengkulu kampung tersebut berdiri sebanyak 300 desa menjadi kampung KB. Dalam perjalanannya pelaksanaan dirasakan kurang maksimal, dikarenakan kurangnya komitmen maupun rendahnya integrasi program dan kegiatan lintas sektor. Kondisi demikian itu, sehingga dirasa perlu untuk mentransformasi kampung keluarga berencana menjadi kampung keluarga berkualitas.
Oleh karena itu, pada tahun 2020 terbitlah surat edaran Kemendagri No. 843.4/2879/sj tanggal 15 April 2020 yang merubah kampung keluarga berencana menjadi kampung keluarga berkualitas. Dengan harapan mendapat perhatian dan komitmen dari lintas sektor untuk bersama-sama bergerak mengentaskan berbagai masalah pada satu fokus kampung keluarga berkualitas, ujar Iqbal.
Melalui inovasi pengembangan program kampung keluarga berkualitas (KB) hingga tingkat desa dan kelurahan. Sebagai salah satu upaya pemerintah meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Guna mewujukan hal tersebut Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu mengoptimalkan kampung KB dengan menggelar pertemuan fasilitasi dan pembinaan bagi pengelola kampung KB di tingkat desa.
Pada 12 Juli 2022 telah dilaksanakan peluncuran instruksi presiden nomor 3 tahun 2022 tentang optimalisasi penyelenggaran kampung keluarga berkualitas. Kampung keluarga berkualitas merupakan pendekatan pembangunan ditingkat desa/kelurahan yang dilakukan secara terintegrasi dan konvergen dalam penyelenggaraan pemberdayaan dan penguatan institusi keluarga di seluruh dimensinya guna meningkatkan kualitas SDM. Melalui instruksi presiden ini diharapkan kampung keluarga berkualitas menjadi rumah besar yang dapat menampung berbagai program kampung lainnya, harap Plt Kepala BKKBN Bengkulu.
Sesuai Inpres Nomor. 3 Tahun 2022 Tentang Optimalisasi Penyelenggaran Kampung Keluarga Berkualitas maka pemerintah daerah perlu melaksanakan dan mengambil langkah-langkah secara terkoordinasi dan terintegrasi sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing untuk meningkatkan kualitas keluarga dalam rangka mengoptimalkan penyelenggaraan kampung keluarga berkualitas melalui penyediaan data keluarga dan dokumen kependudukan, perubahan perilaku keluarga, peningkatan cakupan layanan dan rujukan keluarga dan penataan lingkungan keluarga.
Masih Iqbal, dengan keluarnya instruksi presiden tersebut maka struktur pengelolaan dan pokja kampung keluarga berkualitas mengalami perubahan, tidak lagi berdasarkan 8 fungsi keluarga tetapi mengacu pada 4 sasaran penyelenggaraan kampung keluarga berkualitas.
Program dan kegiatan kampung keluarga berkualitas mencakup lintas sektor diantaranya, penyediaan data dan perluasan cakupan adminitrasi pendudukan, penguatan advokasi dalam gerakan masyarakat hidup sehat (germas) dan komunikasi perubahan perilaku masyarakat, peningkatan akses dan pelayanan kesehatan termasuk keluarga berencana dan kesehatan reproduksi bersumber daya masyarakat, pendampingan dan pelayanan pada keluarga dengan risiko kejadian stunting, peningkatan cakupan dan akses pendidikan, sebutnya.
Ia menambahkan, hingga 2024 Provinsi Bengkulu targetkan pembentukan kampung KB sebanyak 1255 desa sebagai kampung KB baru, artinya rata-rata per tahun dibentuk sebanyak 418 kampung agar program tersebut dapat dilakukan secara terintegrasi dan konvergen sampai tingkat desa/kelurahan, demikian Iqbal. (irs)