Bengkulu- Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Gubernur se-Sumatera 2022, menyoroti persoalan harga kelapa sawit belakangan ini diangka terendah, menyudul larangan ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) oleh pemerintah.
Gubernur Rohidin mengatakan, persoalan harga sawit ini menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bagi seluruh gubernur di wilayah Sumatera, termasuk Bengkulu, karena rata-rata provinsi di Pulau Sumatera merupakan penghasil kelapa sawit.
Pemerataan infrastruktur di Pulau Sumatera juga harus menjadi perhatian serius bersama, termasuk bagaimana ikut mendorong Proyek Strategis Nasional (PSN) di Bengkulu, dan Sumatera secara umum.
“Termasuk kita mendorong hilirisasi sumber daya alam yang bisa dapat melibatkan semua peran provinsi se pulau Sumatera,” kata Rohidin dalam forum Rakor Gubernur se-Sumatera di Pekanbaru, Kamis (30/6/2022).
Rakor Gubernur, sambung Rohidin telah menyepakati membentuk forum untuk pengawasan stabilitas harga, ketersediaan dan distribusi, serta akses pembiayaan komoditi pertanian di Pulau Sumatera.
“Kita menyadari, soal sawit saja, saat ini petani babak belur dihajar harga yang begitu rendah. Tentu perlu ada intervensi dan solusi soal ini,” tambah Gubernur Rohidin.
Selain itu, juga fokus pada penurunan stunting serta kemiskinan ekstrim. “Ini tentu butuh kebijakan khusus dari pemerintah pusat, baik regulasi maupun dukungan program,” ujar mantan Wakil Bupati Bengkulu Selatan ini.(MC/U-1)
