Bengkulu- Provinsi Bengkulu dan khususnya pulau Enggano bakal mendapatkan kucuran dana APBN senilai Rp 41 Miliar. Dana tersebut akan dialokasikan untuk pengembangan Bandara Enggano. Bandara di Pulau Enggano menjadi sangat penting karena menjadi pulau terluar dari Provinsi Bengkulu.
Hal ini disampaikan Kadishub Provinsi Bengkulu, Bambang Agus Suprabudi usai mendampingi Gubernur Bengkulu Dr. Rohidin Mersyah menghadap Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi. Gubernur Rohidin bersama Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi membahas sejumlah proyek infrastruktur strategis di Gedung Karsa Lt 9, Kementerian Perhubungan Jakarta, pada Rabu (17/07). Seperti yang dirilis oleh https://ikobengkulu.com/detail/1668/bengkulu-siap-jadi-pusat-ekonomi-baru-menhub-budi-karya-responsif-terhadap-usulan-gubernur-rohidin
Bukan hanya bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu yang akan dilanjutkan pengembangannya namun juga pengembangan Bandara Enggano dan juga Bandara Mukomuko. “Menteri Perhubungan menyampaikan bahwa untuk Pengembangan Bandara Enggano diusulkan anggaran APBN senilai Rp 41 miliar, dan untuk Bandara Fatmawati Soekarno pembangunan fisik akan dilanjutkan pada tahun 2025. Sedangkan Bandara Mukomuko saat ini dalam proses inventarisir dan akan diusulkan pengembangannya,” kata Bambang.
Pertemuan Gubernur Bengkulu Rohidin dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi tersebut juga membahas percepatan pengembangan infrastruktur di Provinsi Bengkulu dan menjadikannya pusat perekonomian baru di Pesisir Barat Sumatera.
Dalam pertemuan tersebut Gubernur Rohidin juga mengusulkan pengembangan Pelabuhan Penyeberangan Kahyapu di Pulau Enggano dan Pelabuhan Linau di Kabupaten Kaur. Usulan lainnya adalah pembangunan pelabuhan khusus pengangkutan batubara di Kabupaten Bengkulu Utara.
“Sudah kita sampaikan kepada Pak Menhub Budi Karya. Sambutan beliau sangat responsif terkait pengembangan infrastruktur strategis Bengkulu, termasuk usulan pembangunan pelabuhan baru di Bengkulu Utara,” kata Gubernur Rohidin.
Gubernur Rohidin juga mengajukan pembangunan terminal Tipe A Air Sebakul di Kota Bengkulu untuk meningkatkan konektivitas transportasi.
Kadishub Provinsi Bengkulu, Bambang Agus Suprabudi, mengatakan usulan pengembangan Pelabuhan Pulau Baai menitikberatkan pada pengembangan jalur masuk yang saat ini masih terkendala pendangkalan alur. “Untuk memasukkan kapal tongkang dan peti kemas minimal diperlukan kedalaman -8 meter laut dalam, sementara kedalaman arus saat ini berkisar pada -3 hingga -4 meter laut dalam,” ujarnya.
Selain Bandara, khusus di Pulau Enggano, ada Pelabuhan Kahyapu Enggano dan di Kabupaten Kaur ada Pelabuhan Linau juga menjadi fokus utama untuk dikembangkan. Karena potensi logistik dan ekspor dari wilayah ini sangat tinggi. “Pak Gubernur menyampaikan, ini menjadi potensi besar Bengkulu untuk menyumbang angka ekspor Indonesia,” kata Bambang.