Wali Kota Dedy Wahyudi : Murka Stunting di Kota Bengkulu Meningkat

oleh -4 Dilihat
Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi rapat bahas kenaikan kasus stunting di Kota Bengkulu tahun 2024.(Foto HB/Ris)
Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi rapat bahas kenaikan kasus stunting di Kota Bengkulu tahun 2024.(Foto HB/Ris)

Bengkulu- Kasus stuntng di Kota Bengkulu pada tahun 2024 meningkat 13,9 persen dari tahun lalu sebesar 6,7 persen. Hal ini sesuai dengan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI)2024.

Peningkatan ini membuat Wali Kota Bengkulu, Dedi Wahyudi murka. Dia mengajak sejumlah instansi teknis agar segera rapat untuk mencari penyebab kasus tersebut hingga naik tajam.

Padahal tahun sebelumnya Pemkot Bengkulu berhasil menekan angka terendah se-provinsi dan bahkan secara nasional. Keberhasilan pemerintah daerah menekan kasus tersebut telah mengantarkan Pemkot Bengkulu pada tahun sebelumnya meraih penghargaan nasional.

Hal itu disampaikan Walikota Bengkulu Dedi Wahyudi saat menerima kunjungan kerja Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu di ruang kerjannya di Bengkulu, (15/7/2025 kemarin.

Atas kenaikan angka yang cukup signifikan itu membuat Walikota Dedi Wahyudi murka, ia menginstruksikan Pj Sekda Kota Bengkulu untuk segerah rapat bersama sejumlah lembaga teknis.

“Pak Sekda, kita segera rapat bersama, ajak sejumlah lembaga teknis, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3APPKB), Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, Bappeda,” ujarnya.

Rapat nantinya agar menemukan penyebab, menghasilkan kesepakatan dan jalan pemecahannya. “Kita jangan saling menyalahkan, siapa yang benar dan bekerja. Kita harapkan agar muaranya nanti stunting harus dapat ditekan,” ujar Dedi Wahyudi.

Ia menyebutkan, dalam meningkatkan kesehatan dan penurunan stunting di tengah masyarakat, Pemerintah Kota bersama Baznas, dan program lainnya telah membangun progam rumah tidak layak huni (Rutilahu) dan pembangunan fasilitas umum berupa penyiapan sanitasi di beberapa wilayah kumuh, serta. pembuatan jamban sebanyak 300 unit untuk mengurai limbah domistik, demikian Dedy Wahyudi.

Reporter : RIS

Editor     : Usmin

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.