UPPKA Miliki Kontribusi dalam Penurunan Angka Stunting di Bengkulu

oleh -507 Dilihat
Plt Kepala BKKBN Bengkulu, Iqbal Apriansyah memberikan sambutan pada acara kegiatan pengembangan model kemitraan, pemodalan, pemasaran, pilot project Pemberdayaan Ekonomi Keluarga (PEK) peduli stunting di gedung Balatbang BKKBN Provinsi Bengkulu, Selasa 8 Agustus 2023.(Foto HB/Idris)
Plt Kepala BKKBN Bengkulu, Iqbal Apriansyah memberikan sambutan pada acara kegiatan pengembangan model kemitraan, pemodalan, pemasaran, pilot project Pemberdayaan Ekonomi Keluarga (PEK) peduli stunting di gedung Balatbang BKKBN Provinsi Bengkulu, Selasa 8 Agustus 2023.(Foto HB/Idris)

Bengkulu-Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) adalah sebuah kegiatan yang memiliki kontribusi dalam penurunan stunting.

Hal tersebut diungkapkan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasiona (BKKBN) Provinsi Bengkulu, M.Iqbal Apriansyah, dihadapan para pengurus pelaku ekonomi ultra mikro (UPPKA) pada kegiatan pengembangan model kemitraan, pemodalan, pemasaran, pilot project Pemberdayaan Ekonomi Keluarga (PEK) peduli stunting di gedung Balatbang BKKBN Provinsi Bengkulu, Selasa (8/8/2023).

Ia mengatakan, kontribusi tersebut melalui produk kelompok penggiat ekonomi keluarga dalam dua aspek, baik aspek ekonomi maupun gizi. “Aspek ekonomi merupakan upaya meningkatkan nilai beli dan aspek gizi sebagai upaya meningkatkan kesehatan keluarga/masyarakat,sehingga nantinya kedua aspek ini mampu memutus potensi stunting di tengah masyarakat,” ujarnya.

Peran pelaku ekonomi khususnya UPPKA dalam pencegahan stunting, katanya selain bernilai ekonomi untuk meningkatkan penghasilan dalam keluarga juga perlu mengedepankan pengembangan produk yang bernilai gizi, pinta Iqbal. Kelompok pelaku ekonomi agar mengambil bagian dari komponen unsur-unsur pencegahan stunting. Sebab UPPKA merupakan bagian dari komponen penurunan stunting melalui peningkatan usahan dan produk.

“Kita masih punya waktu 22 tahun lagi menggapai usia 100 tahun Indonesia Emas pada 2045. UPPKA agar disaat waktu ini untuk mengambil posisi berperan dalam meningkatkan kualitas SDM yang berkualitas, yakni melalui pencegahan stunting yang mengacu pada PerPres No.72/2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting melalui aksi konvergensi,” tambahnya.

Iqbal menjelaskan, pembinaan dan pengembangan UPPKA dilakukan mengingat BKKBN sebagai lembaga yang fokus pada aspek Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana tidak akan masuk ke dalam ranah perekonomian rakyat dalam arti luas.

BKKBN akan membantu pemerintah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang menjadi tanggung jawab BKKBN, yaitu fokus pada keluarga yang menjadi sasaran program Bangga Kencana. Secara khusus, sasaran tersebut adalah keluarga akseptor KB dan keluarga berisiko stunting di Kampung KB.

Program Pemberdayaan ekonomi bagi keluarga Akseptor KB dan keluarga berisiko stunting yang akan dilaksanakan di Kampung KB diharapkan dapat menjadi contoh bagi masyarakat bahwa dengan mengikuti Program Bangga Kencana maka keluarga akan dapat lebih sejahtera.

Dalam melaksanakan program ini diperlukan upaya yang terencana, multidisiplin dan melibatkan seluruh Pemangku Kepentingan mulai dari pemerintah, masyarakat, keluarga dan sektor swasta.

“Pengembangan usaha UPPKA adalah usaha ultra mikro. Dimana BKKBN bertugas memfasilitasi kelompok usaha keluarga tersebut mendapatkan akses permodalan di lembaga lain yang membidangi. Dan BKKBN mendorong kelompok usaha terutama yang memiliki legalitas seperti nomor induk berusaha (NIB),” ujar Iqbal.

Ketua Pokja UPPKA BKKBN Bengkulu, Madhotillah Layli mengatakan, kegiatan ini berlangsung selama dua hari, sejak 8-9 Agustus 2023 bertujuan untuk memberikan pemahaman pengelola UPPKA baik di tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota, agar anggota UPPKA dapat menyusun rencana aksi pelaksanaan peningkatan pemberdayaan ekonomi keluarga di Kampung KB.

Selain itu, terciptanya kemampuan dan keterampilan dalam peningkatan pemberdayaan ekonomi keluarga, tersedianya materi dan media untuk peningkatan pemberdayaan ekonomi Keluarga Akseptor KB dan Keluarga berisiko stunting di Kampung KB terkait materi pembangunan keluarga, pemberdayaan ekonomi keluarga dalam rangka pencegahan stunting dan dapat meningkatkan hasil usaha ekonomi keluarga.

Pertemuan pembinaan kelompok UPPKA tersebut melibatkan sebanyak 30 orang peserta dari unsur pengurus kelompok pelaku ekonomi dan unsur pembina di lapangan yaitu OPD KB.(irs)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.