Bengkulu-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu, menargetkan pada tahun 2025 terbentuk sebanyak 100 desa tangguh bencana, tersebar di 10 kabupaten dan kota di provinsi ini.
“Insya Allah pada tahun 2025, di Bengkulu akan terbentuk sebanyak 100 desa tannggu bencana. Kita sudah mempersiapkan pembentukan desa tangguh di masing-masing kabupaten dan kota,” kata Kepala BPBD Bengkulu, Herwan Antoni, di Bengkulu, Selasa (31/12/2024).
Ia mengatakan, desa tangguh bencana diharapkan dapat memitigasi, mengurangi risiko bencana alam ketika terjadi. Masyarakat desa tangguh bencana tentunya memiliki literasi yang baik terhadap pengelolaan risiko bencana, serta mampu bertindak tepat dan cepat ketika terjadi bencana.
“Kita sudah mempersiapkan desa tangguh bencana memperkuat masyarakat dengan edukasi kebencanaan, kemudian mereka punya peralatan-peralatan, didukung dengan peringatan dini, kemudian bagaimana masyarakat punya respon cepat terhadap bencana,” ujar mantan Kepala Dinkes Provinsi Bengkulu ini.
Hal ini diperlukan mengingat Bengkulu merupakan salah satu daerah di Tanah Air rawan landa gempa, banjir dan longsor. BMKG menyebutkan sejak Januari hingga awal Desember 2024, telah terjadi gempa bumi sebanyak 1.438 kali di Bengkulu dengan magnitudo yang berbeda-beda, dan hal tersebut merupakan normal terjadi.
Gempa tersebut disebabkan karena Provinsi Bengkulu berada di zona subdaksi yang merupakan dua atau lebih lempeng tektonik saling bertumbukan, sehingga salah satu lempengnya menyusup ke dalam perut bumi.
Herwan Antoni menambahkan, pada 2024 telah terjadi beberapa kali longsor dan banjir melanda sejumlah daerah di Provinsi Bengkulu. Bahkan, banjir sempat memutus jalur lintas nasional dari dan ke Kota Bengkulu-Lubuk Linggau Provinsi Sumatera Selatan.
Selain itu, bencana longsor berulang melanda Kabupaten Lebong dan sempat memutuskan jalur lalu lintas Curup, Kabupaten Rejang Lebong-Muara Aman, Kabupaten Lebong. Namun, dengan kesigapan petugas BPBD Provinsi Bengkulu jalan putus akibat longsor dapat diatasi cepat.
Demikian pula di Kota Bengkulu, sepanjang tahun 2024, telah dilanda banjir beberapa kali. Bahkan, banjir terakhir pada November lalu, sebanyak 24 lokasi di Kota Bengkulu terendam banjir dengan ketinggan antara 1-1,5 meter.
Banjit di Kota Bengkulu sempat merendam ratusan rumah warga dan merusak barang-barang elektronik milik masyarakat setempat. Hal yang sama juga terjadi di Kabupaten Seluma. Di kabupaten pemekaran dari Bangkuulu Selatan, banjir bandang sempat merendam 124 rumah warga dan belasan hektare sawah terendam.
Herwan Antoni mengimbau masyarakat yang akan merayakan libur Tahun Baru 2025 bersama keluarga sebaiknya tidak mendatangi tempat-tempat wisata beresiko tinggi, seperti pantai, objek wisata air terjun dan objek wisata tempat pemandian.
Dikhawatirkan ketika masyarakat sedang asik mandi di sungai dan objek wisata air terjun tiba-tiba banjir bandang datang, sehingga terjadi musibah. “Jadi, kita minta untuk menghindari tempat beresiko sebagai tujuan libur Tahun Baru,” ujarnya.
Reporter : Usmin
Editor : M Rareza Rebi Aldo