Presiden Prabowo Jawab Nestapa 4.000 Masyarakat Adat Enggano

oleh -5 Dilihat
Presiden RI, Prabowo Subianto menandatangani Inpres tentang pembangunan Enggano, Bengkulu.(Foto/Ist)
Presiden RI, Prabowo Subianto menandatangani Inpres tentang pembangunan Enggano, Bengkulu.(Foto/Ist)

Bengkulu-Presiden Prabowo Subianto resmi menerbitkan instruksi presiden terkait upaya mempercepat pembangunan pulau terluar Indonesia di Provinsi Bengkulu, Pulau Enggano.

Dokumen ini juga menjadi jawaban dari pengabaian yang dilakukan pemerintah daerah di Bengkulu terkait kondisi darurat di pulau yang berada di Samudera Hindia itu sejak Maret 2025

“Tetap semangat rakyat Enggano. Kita akan terus bantu dan mendorong pembangunan di Pulau Enggano,” kata Prabowo didampingi Wakil Ketua DPR-RI Sufmi Dasco Ahmad, di Jakarta, Selasa, (24/ 6/2025).

Dorongan untuk penanganan kondisi di Pulau Enggano, sudah lebih dari tiga bulan menjadi perjuangan ribuan masyarakat adat yang ada di Enggano.

Tidak ada langkah darurat untuk membantu Pulau Enggano yang terdampak akibat mendangkalnya alur Pelabuhan Pulau Baai oleh pemerintah di daerah. Mendorong masyarakat adat di Enggano untuk menyuarakan nasibnya ke Presiden.

Aksi terbuka yang bertajuk Surat Terbuka untuk Presiden Prabowo pada Kamis, 5 Juni 2025 dengan melibatkan seluruh perwakilan masyarakat adat yang ada di Bengkulu, sayang tak juga mendapat respons lanjutan dari pemerintah daerah.

Hingga kemudian, Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Wilayah Bengkulu mendapat dukungan dari Komisi VI DPR RI untuk ikut menyuarakan.

“Terima kasih untuk ibu Rieke Diah Pitaloka, Komisi VI DPR yang sudah hadir ke Bengkulu dan mendorong komunikasinya ke Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad. Dan luar biasa, doa seluruh masyarakat Enggano akhirnya terjawab,” kata Ketua AMAN Wilayah Bengkulu Fahmi Arisandi.

Fahmi menambahkan, isu terkait kondisi 4.000 masyarakat adat Enggano yang terdampak akibat terhentinya operasional kapal laut ke pulau itu. Di daerah, terkesan diabaikan. Kondisi itu bahkan berlanjut hingga Juni, yang ditunjukkan dengan belum adanya tindakan segera dari pemerintah daerah untuk membantu kesulitan masyarakat di Enggano.

“Ada banyak jalan dan akan ada banyak orang lain yang berempati. Kami percaya itu. Dan kini, tinggal menunggu langkah selanjutnya,” kata Fahmi.

Anggota Komisi VI DPR-RI Rieke Diah Pitaloka menambahkan, terbitnya instruksi presiden untuk Pulau Enggano, tak lepas dari dukungan Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad serta dukungan informasi dari Asisten Pribadi Presiden, Agung Surahman yang tak lain keturunan Bengkulu.

“Presiden cukup banyak dapat informasi detail soal Enggano dari Agung Surahman. jadi makin memperkuat,” kata Rieke.

Sementara itu, Paabuki-Pimpinan Kepala Suku Enggano, Milson Kaitora, ikut menyampaikan apresiasinya kepada Presiden Prabowo Subianto. Kondisi memprihatinkan yang kini sudah mendekap masyarakat Enggano, setidaknya mulai mendapat harapan baru.

“Kami sudah menyuarakan di Bengkulu. Tapi tak didengar. Bersyukur, presiden mau membantu. Terima kasih banyak pak Prabowo,” kata Milson.

Editor : Usmin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.