Bengkulu-Dalam upaya mempercepat penurunan kasus stunting di Provinsi Bengkulu, BKKBN setempat merangkul organisasi Himpunan Pengusaha Mudah Indonesia (HIPMI) daerah ini.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Zamhari, di Bengkulu, Kamis (2/1/2025) mengatakan, untuk mempercepat penurunan kasus stunting di di derah ini pihaknya telah merangkul berbagai pihak di daerah ini, salah satunya para pengusaha muda yang tergabung dengan HIPMI setempat.
Soalnya, pembangunan kependudukan adalah upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup manusia melalui pelaksanaan program Pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana) dan Percepatan penurunan stunting (PPS).
Pelaksanaan program peningkatan kualitas SDM tidak dapat dilakukan oleh satu lembaga atau kelompok saja, tapi untuk mewujudkan hal tersebut perlu dilakukan dan mendapatkan dukungan semua pihak, seperti diamanatkan melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72/2021 tentang percepatan penurunan stunting.
“Percepatan penurunan stunting perlu dilakukan dan memerlukan dukungan multipihak (Pentahelix) yang dilakukan secara terukur, dimana jelas siapa dan melakukan apa sehingga dapat tepat sasaran hingga tuntas,” ujar Zamhari.
BKKBN Bengkulu mengajak institusi pengusaha muda ini untuk mengambil peran dalam pembangunan kependudukan melalui gerakan orang tua asuh cegah stunting (Genting). Dalam praktiknya orang tua asuh stunting baik secara personal, kelompok dapat memberikan dukungannya dalam banyak bidang.
Ketua Umum HIPMI Bengkulu Yosia Yodan menyebutkan, HIPMI dan personal anggota siap berkolaborasi bersama pemerintah daerah, khususnya BKKBN dalam pengembangan program Bangga Kencana dan PPS.
“Kita akan mengambil bagian apa yang dapat disandingkan dengan program Bangga Kencana sebagai wujud dukungan terhadap program peningkatan kualitas hidup masyarakat di Bengkulu, khususnya dalam pencegahan stunting yang menjadi isu nasional dan Asta Cita pemerintah,” ujarnya.
Reporter : Eka Agustin
Editor : Usmin