Bengkulu-Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bengkulu dan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbagga)/Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bengkulu, mulai tahun ini ber kolaborasikan forum penggiat anti narkoba di lingkup BNNP setempat.
Forum tersebut meliputi, Pemuda Pemudi Anti Narkoba (PUPAN), Sekolah Anti Narkoba (SAN) bersama Pusat Informasi Konseling -Remaja (PIK-R) dan Forum Generasi Berencana (GenRe) BKKBN Provinsi Bengkulu.
Langkah ini sebagai upaya pencegahan penyalahgunaan Narkotika dan obat terlarang (Narkoba) di daerah itu. Bersama Perwakilan BKKBN jalin komitmen dalam pencegahan penyalahagunaan NAPZA di Bengkulu dengan meningkatakn peran penggiat anti narkoba di daerah ini.
Kepala BNNP Bengkulu, Brigjen Pol Roby Karya Adi kepada pewarta mengatakan, Provinsi Bengkulu masih dalam kategori aman dari ancaman bahaya Narkoba, kendati demikian pihaknya terus memberikan pengetahuan kepada masyarakat akan bahaya dari NAPZA.
“Dampak penyalahgunaan Narkoba di Bengkulu, secara nasional belum menjadi prioriratas seperti kota-kota besar di tanah air yang menjadi prioritas. Kendati demikian kita di Bengkulu tetap memiliki tugas dalam pencegahan dan rehabilitasi,” ujarnya.
Bersama BKKBN Bengkulu, kita akan melaksanakan penyuluhan dan memberikan pelayanan rehabilitasi terbaik sesuai dengan kebutuhan anak dan remaja, BKKBN akan dilibatkan untuk ikut serta menggelar Training of Trainers (ToT), kata Roby usai menerima audiensi Kepala BKKBN Bengkulu Zamhari, Kamis (7/8/2025).
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Zamhari mengatakan, kolaborasi lintas lembaga memiliki beberapa tujuan dalam akselerasi penyiapan generasi berkualitas. Di antaranya, pencegahan penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja.
Penguatan karakter remaja dan pemberdayaan remaja sebagai agen perubahan (Change Agent). Dengan mendorong mereka untuk menjadi penggerak utama dalam kampanye anti narkoba dan pelopor perilaku hidup sehat di sekolah, kampus, dan komunitasnya.
Yang nantinya dapat mencegah Triad Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR). Triad KRR kata Zamhari, merujuk pada tiga masalah utama yang sering dihadapi remaja, yaitu seksualitas (seks bebas dan kehamilan tidak diinginkan), pernikahan usia anak, dan penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif ( NAPZA ).
Ketiga pokok masalah tersebut menjadi bahaya laten bagi remaja yang dapat mengancam masa depan generasi muda bahkan bagi bangsa. Selain menghambat penyiapan generasi berkualitas, tiga persoalan pokok tersebut juga menghalang peluang Indonesia Emas 2045.
Merujuk persoalan penyalahgunaan NAPZA di daerah ini, Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bengkulu sinergikan forum Duta Anta Narkoba bersama Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R) dan Forum Generasi Berencana (GenRe).
Kolaborasi antara Duta Anti Narkoba BNN (Badan Narkotika Nasional) dan PIK R (Pusat Informasi dan Konseling Remaja) BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) merupakan langkah strategis dalam membangun generasi muda yang sehat, cerdas, dan bebas dari narkoba.
BKKBN telah meyiapkan Forum GenRe disetiap daerah tingkat provinsi hingga kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu. Selain Forum GenRe, BKKBN membina Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R) baik berbasis siswa dan masyarakat.
Reporter : Ids
Editor : Usmin