Bengkulu-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu bersama BPJS Kesehatan dan sejumlah badan usaha menandatangani perjanjian kerja sama program Sinergi Rekrutmen Reaktivasi Peserta JKN (SRIKANDI), Senin (8/9/2025).
Badan usaha yang berpartisipasi dalam kerja sama ini, antara lain PT Bengkulu Samudera Tehnik, RS Tiara Sella, RS Ummi, RS Gading Medika, Klinik Pratama Sejahtera Utama, Klinik Pratama Lovely Medica Center, Klinik Pratama Mutiara Agma, dan RS Rafflesia.
Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kontribusi badan usaha yang bersedia ikut menanggung kepesertaan JKN masyarakat Bengkulu. Menurutnya, langkah tersebut membantu meringankan beban keuangan daerah yang saat ini tengah difokuskan untuk pembangunan infrastruktur.
“Partisipasi dari badan usaha ini sangat berarti, karena APBD kita tidak terlalu besar. Kita ingin seluruh pihak ikut serta dalam membantu rakyat. Saat ini Pemprov fokus pada pembangunan jalan, jembatan, sekolah, dan juga Rumah Sakit M. Yunus. Di RSMY, khususnya Bangsal 3, kondisinya sangat tidak manusiawi dan akan segera kita perbaiki. Sudah saatnya masyarakat merasakan manfaat dari APBD ini,” ujar Helmi.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Edriwan menjelaskan, program SRIKANDI merupakan wujud kepedulian badan usaha terhadap program kesehatan daerah. Selama ini, katanya kepesertaan JKN ditanggung pemerintah pusat, provinsi, serta kabupaten dan kota. Dengan adanya keterlibatan badan usaha, maka beban anggaran dapat lebih ringan.
“Paling tidak dengan jumlah sekitar 1.000 peserta yang ditanggung perusahaan saat ini, pemerintah sangat terbantu. Saat ini tingkat keaktifan peserta JKN di Bengkulu mencapai 85 persen,” jelas Edriwan. Program SRIKANDI diharapkan menjadi solusi kolaboratif dalam meningkatkan kepesertaan JKN sekaligus memperluas akses layanan kesehatan bagi masyarakat Bengkulu.
Editor : Usmin