Bengkulu-Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu terus menata kawasan Pantai Panjang dengan menyediakan fasilitas lebih layak bagi pedagang dan pelaku UMKM di kawasan objek wisata ini.
Hal tersebut diungkapkan Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi, Sabtu (20/9/2025). Ia mengatakan, Pemkot Bengkulu akan menyiapkan auning semi permanen bagi pedagang yang direlokasi dari kawasan Berkas hingga Malabero ke Taman Bonsai.
Selain auning, Pemkot Bengkulu berencana akan menambah fasilitas perlengkapan masak dan sarana penunjang lainnya, sehingga akan mempermudah pedagang untuk berjualan di tempat tersebut.
“Pedagang akan kami sediakan tempat yang layak. Kawasan bonsai akan kami datarkan agar tidak banjir, lalu dibuatkan auning yang benar-benar bagus, bukan terpal seadanya,” jelas Dedy.
Penataan ini dilakukan bertahap, termasuk mencari pola terbaik untuk pedagang Malabero agar tidak merugikan mereka yang menggantungkan ekonomi di lokasi tersebut.
Pemkot berharap, dengan penataan ini kawasan kuliner Pantai Panjang semakin rapi, nyaman bagi pengunjung, sekaligus mendukung pengembangan UMKM lokal sebagai bagian dari destinasi wisata unggulan Bengkulu.
Dari pantuan di lapangan, sejak Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi melakukan penataan kawasan objek wisata Pantai Panjang, maka objek wisata pantai terpanjang di Bengkulu ini, semakin bersih, apik dan rapi.
Berbagai bangunan kumuh yang menghiawasi kawasan objek wisata Pantai Panjang, Kota Bengkulu, kini tidak terlihat. Demikian pula tumpuk sampah kelapa muda dan payung pedagang di sepanjang bangunan pengamanan pantai kini sudah bersih dan tidak tampak lagi.
Demikian pula para tempat pedagang berjualan sudah mulai tertata rapi dan tidak ada lagi lapak atau warung pedagang yang kumuh. Namun, hingga masih ada sejumlah kios pedagang yang dibangun pihak Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu terbengkalai alias mubazir tidak dimaafkan para pedagang setempat.
Padahal, uang negara yang dikucurkan untuk membangun kios bagi pedagang UMKM di Pantai Panjang Kota Bengkulu ratusan juta rupiah. Diduga bangunan ini mubazir karena dibangun tanpa perencanaan yang jelas dari Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu.
Editor : Usmin







