Bengkulu- Untuk memastikan penyaluran gas elpiji subsudi 3 kg di Bengkulu tetap sasaran dan tidak mengalami kelangkaan, Wakil Gubernur Bengkulu, Mian melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke sejumlah pangkalan elpiji di Kota Bengkulu.
Dalam sidak tersebut, Wagub Mian didampingi Kepala Disperindag Bengkulu, Foritha Ramadhani. Sidak ini dilakukan untuk memastikan stok gas elpiji 3 kg di pangkalan dalam keadaan cukuo dan aman selama bulan Ramadan hingga Idulfitri 1446 Hijriyah.
“Saya melakukan kunjungan ke pangkalan gas ini untuk memastikan pelayanan kepada masyarakat tetap prima dan penyaluran gas berjalan lancar selama Ramadan,” ujar Wagub Mian, di Bengkulu, Jumat (14/3/2025)..
Dalam sidak tersebut, Wagub Mian meninjau langsung dua lokasi pangkalan gas elpiji 3 Kilogram, di Jalan Sutoyo, Tanah Patah, dan Jalan S. Parman, Padang Jati, Kota Bengkulu. Stok gas 3 kg di dua pangkalan ini dalam keadaan cukup.
Selama bulan suci Ramadan, katanya persediaan gas elpiji, terutama ukuran 3 kg harus tetap terjaga agar kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan baik. “Kami meminta agar selama Ramadan stok Elpiji 3 kilogram tetap tersedia, karena ini merupakan kebutuhan utama masyarakat,” tutupnya.
Harga Pangkalan Mahal
Dari pantuan di lapangan pasokan gas elpiji 3 kg di sejumlah pangkalan di Kota Bengkulu, saat ini dalam keadaan normal dan kebutuhan masyarakat teratasi. Hanya saja harga gas elpiji subsidi dipangkalan sedikit naik dari semula Rp 18.000/tabung kini rata-rata Rp 20.000 tabung.
Bahkan, di warung-warung kecil harga gas elpiji subsidi ada yang menjual Rp 25.000/tabung. Namun, meski harganya mahal tetap dibeli masyarakat karena bahan bakar ini penting untuk kebutuhan memasak di rumah.
“Harga gas 3 kg kalau di pangkalan masih normal Rp 19.000-Rp 20.000/tabung, tapi kalau di warung tinggi hingga Rp 25.000/tabung. Tapi, meski mahal kita beli juga Mas karena sangat dibutuhkan untuk memasak di rumah,” ujar salah seorang warga di Kota Bengkulu.
Soalnya, kalau mau membeli di pangkalan lagi kosong karena jadwal pasokan belum sampai. Sementara persedian gas di rumah sudah habis, sehingga terpaksa beli di warung kecil dengan harga mahal hingga Rp 25.000/tabung.
“Yang penting barangnya ada meski mahal tetap dibeli. Takut kita harga ada, tapi stok barangnya tidak ada. Ini repot kemana kita mencari. Bagi saya tidak mempermasalah warung jual Rp 25.000/tabung karena mereka pedagang pasti akan untung,” tambahnya.
Reporter : Usmin
Editor : M Rareza Rebi Aldo