Bengkulu-Dalam upaya optimalisasi penyelenggaraan kampung keluarga berkualitas (KB), Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu menggelar pertemuan fasilitasi dan pembinaan terhadap pengelola kampung KB di tingkat desa. Optimalisasi penyelenggaran kampung KB itu mengimplementasi dari amanat Instruksi Presiden (Inpres) No. 3 Tahun 2022.
Instruksi Presiden nomor 3 tahun 2022 tentang Optimalisasi Kampung Keluarga Berkualitas mengamanatkan terwujudnya pelaksanaan kampung KB yang terintegrasi oleh berbagai pihak yang terkait. Integrasi tersebut ditujukan untuk merncapai target-target yang ditetapkan dalam lampiran Inpres salah satunya terbentuknya Kampung Keluarga Berkualitas di seluruh desa/kelurahan hingga akhir tahun 2024.
Pertemuan fasilitasi dan pembinaan tersebut berlangsung Kamis (11/5/2023). Dengan sasaran tenaga pengelola kampung KB di desa di sejumlah daerah kabupaten dan kota di daerah itu. Dari 10 kabupaten dan kota yang ada terdapat tiga kabupaen/kota yang mengikuti secara tatap muka dan tujuh kabupaten lainya mengikuti secara virtual. Dengan peserta sebanyak 80 orang terdiri 35 mengikuti luring dan 45 daring.
“Tujuan fasilitasi pembinaan itu, selain meningkatkan kemampuan tenaga pengelolaan kampung KB dalam membuat pelaporan agar selalu tersedianya data yang terbarukan. Dan agar selalu tersedianya laporan kegiatan kampung KB melalui website kampungkb.bkkbn.go.id sehingga mendorong percepatan pencapaian target program yang telah ditetapkan dalam Inpres nomor 3 tahun 2022 di Kampung Keluarga Berkualitas”.
Hal demikian disampaikan Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Rumah Dataku dan Kampung KB Novrina Rizki Idnal, saat menyampaikan laporan penyelenggara pada Fasilitasi dan Pembinaan Kampung KB di Bengkulu.
Berdasarkan data website kampungkb.bkkbn.go.id, terdapat 300 Kampung Keluarga Berkualitas yang telah dibentuk sedangkan kampung KB yang telah terinput dalam pelaporan website, dengan rincian klasifikasi Mandiri 19 kampung dan klasifikasi Berkelanjutan sebanyak 43 kampung, ujar Rina.
Ditempat terpisah, Plt Kepala Perwakilan BKKBN Bengkulu M.Iqbal Apriansyah, menyampaikan, kampung KB telah dikembangkan pada tahun 2016 dengan nama awal kampung Keluarga Berencana. Hingga tahun ini, di Bengkulu kampung tersebut telah dikembangkan sebanyak 300 desa menjadi kampung KB.
Dalam perjalanan pelaksanaan dirasakan kurang maksimal, dikarenakan kurangnya komitmen maupun rendahnya integrasi program dan kegiatan lintas sektor. Kondisi tersebut dirasa perlu untuk mentransformasi kampung keluarga berencana menjadi kampung keluarga berkualitas.
Mendorong percepatan pencapaian target pembentukan kampung KB yang telah ditetapkan dalam Inpres nomor 3 tahun 2022. Target pembentukan kampung KB Provinsi Bengkulu sampai dengan tahun 2024 sebanyak 1255 kampung KB baru. Artinya rata-rata tiap tahun dibentuk sebanyak 418 kampung KB baru,” ujanya.(irs)
