Oknum ASN Dinas Pendidikan Raup Ratusan Juta Rupiah, Tipu Puluhan Warga Janjikan Guru Bantu

oleh -22 Dilihat
Oknum ASN Disdik Bengkulu Utara, AR menjalani pemeriksaan di Polres setempat terkait kasus dugaan penipuan janji warga masukan guru bantu raup ratusan juta rupiah.(Foto-Isimewa)
Oknum ASN Disdik Bengkulu Utara, AR menjalani pemeriksaan di Polres setempat terkait kasus dugaan penipuan janji warga masukan guru bantu raup ratusan juta rupiah.(Foto-Isimewa)

Arga Makmur-Satuan Reskrim Kepolisian Resor (Polres) Bengkulu Utara berhasil meringkus AR (40), seorang Aparatur Sipil Negara (ASN), Dinas Pendidikan (Disdik) kabupaten setempat menipu puluhan orang dengan modus dapat menjadikan seseorang sebagai Guru Bantu Daerah (GBD).

Kasat Reskrim Polres Bengkulu Utara, Iptu Rizky Dwi Cahyo di konfirmasi, Kamis (13/2/2025) membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan, AR menjanjikan puluhan orang menjadi GBD asalkan menyetor uang berkisar Rp 10 juta-Rp 15 juta tergantung pendidikan untuk S1 bayar Rp 10 juta dan SMA bayar Rp 15 juta.

Iptu Rizky Dwi Cahyo menambahkan, diringkusnya tersangka berawal dari laporan sejumlah orang yang merasa ditipu AR. “Pelaku awalnya menghubungi sejumlah orang bahwa ada formasi GBD. Lalu ia menjanjikan dapat membantu asalkan disiapkan uang,” ungkapnya.

Aksi AR berlangsung sejak Desember 2024, ia menghubungi sejumlah korbannya menawarkan peluang GBD. Banyak warga tertarik apalagi AR merupakan ASN di Dinas Pendidikan Bengkulu Utara,maka semakin meyakinkan.

Pertemuan dengan beberapa orang dan AR berlangsung. Sejumlah uang masuk ke rekening AR, ada juga diserahkan secara tunai hingga sejauh ini total RP 300 juta uang berhasil ia kumpulkan.
“Sejauh ini sebanyak Rp 300 juta uang ia kumpulkan dari puluhan korbannya. Kami masih mendalami apakah masih ada korban lainnya,” tambah Kasat Reskrim Polres Bengkulu Utara.

Terbongkarnya penipuan yang dilakukan AR ketika janjinya SK guru bantu akan terbit pada 10 Januari 2025, tapi hingga tanggal dijanjikan SK itu tidak kunjung diterima para korban. l

“Lalu para korban menanyakan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkulu Utara, serta diketahui tidak ada program rekruitmen GBD. Barulah korban sadar ditipu lalu melapor ke polisi,” demikian Kasat Reskrim.

Hingga saat ini AR, masih menjalani pemeriksaan secara mendalam di Mapolres Bengkulu Untara untuk menggali apakah ada korban lain, serta adakah kemungkinan keterlibatan oknum selain AR dalam kasus tersebut.

Reporter : FIR

Editor      : Usmin

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.