Bengkulu-Komando Distrik Militer (Kodim) 0425 Seluma,Bengkulu, mengerahkan ratusan personel Bintara Pembina Desa (Babinsa) untuk membantu pemerintah daerah (pemda) setempat, dalam percepatan penurunan kasus stunting di daerah ini melalui program TNI AD Manunggal Air.
Anggota Babinsa akan menyisir desa dan kelurahan di daerah ini guna mengetahui warga yang belum memiliki jamban dan akses sumber air bersih. Pasalnya, hal itu dinilai bagian dari faktor menyumbang kasus stunting.
Melalui prorgam ini diharapkan dapat membantu masyarakat atau keluarga berpotensi stunting dalam mengatasi kesulitan air bersih dan jamban, sehingga diharapkan dapat menekan kasus stunting baru di daerah tersebut.
Program TNI Manunggal Air yang merupakan kegiatan penyediaan air bersih untuk membatu masyarakat mengatasi kesulitan mendapat akses air bersih dan jamban. Program TNI AD Manunggal Air di Seluma menyasar di tiga titik wilayah, yakni Desa Padang Capo, Lubuk Sandi dan Talo.
Kegiatan manunggal air bersih tersebut, tengah berjalan dan optimistis pada akhir 2022, dapat menyentuh seluruh wilayah tersebut.
Hal itu disampaikan Komandan Kodim (Dandim) 0425 Seluma, Letkol Inf Syafrinaldi, kepada wartawan di ruang kerjannya saat menerima kunjungan kerja Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu, Rusman Efendi, didampingi Koordinator Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB-KR) usai menghadiri kampanye stunting secara kolaborasi oleh Pemkab Seluma, Jumat, (23/9/2022).
“Kita bersama Pemkab Seluma melalui program TNI AD Manunggal Air,akan memanfaatan lahan sebagai upaya untuk menurunkan kasus stuntiing di daerah ini,” ujarnya.
Kampanye stunting dilaksanakan di Kota Tais, Seluma itu, Pemkab setempat canangkan baksos TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) 2022. Kegiatan ini untuk menggerakkan konvergensi penurunan stunting. Pencanangan TMMD 2022 di Seluma, dihadiri Kepala Seksi Teritorial (Kasiter) Korem 041 Gamas Bengkulu, Kolonel Arif Depayana.
Dandim Seluma mengatakan, akselerasi penurunan stunting oleh TNI dengan menurunkan seratus lebih personel Babinsa yang tersebar di 182 desa dan kelurahan. “Kita bersama pemda akan secara serius mendorong kesejahteraan masyarakat, baik melalui intervensi kesehatan, pendidikan maupun pada bidang ekonomi keluarga,” ujarnya.
Tanaman Pangan
Untuk mencapai sasaran tersebut, Kodim Seluma selain menggiatkan program TNI AD Manunggal Air Bersih juga menggalakkan pemanfaatan lahan kosong atau terlantar dengan mengkonversi menjadi lahar produktif. Lahan dimanfaatkan dengan menanam tanaman pangan lokal, seperti singkong dan jagung, ujar Syafrinaldi.
“Jadi, TMD di Seluma, tidak hanya mengedukasi warga terhadap risiko dan penyebab stunting, tapi juga melaksanakan kegiatan pertanian tanaman pangan. Anggota Babinsa di daerah ini telah terlatih sebagai motivator program KB untuk mendapatkan akseptor guna mengatur jarak kelahiran yang ideal dalam keluarga,” demikian Dandim Seluma.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Rusman Efendi menyebutkan, penanganan stunting selain dilakukan intervensi spesifik dengan memberikan makan dan gizi cukup terhadap kelompok-kelompok rentan juga harus seimbang dengan aksi intervensi sensitif, yaitu penyuluhan dan edukasi masyarakat untuk membiasakan hidup lingkungan bersih.
“Ini semua dapat diraih atau dicapai dengan keberanian masyarakat untuk merubah perilaku, perilaku sehat lingkungan, makan,” ujarnya.
Selain itu, intervensi melalui program pengaturan jarak kehamilan yang ideal dan sehat, hindari hamil usia terlalu muda, hamil usia terlalu tua, terlalu sering atau banyak melahirkan dan hindari kehamilan yang terlalu rapat.
Melalui berbagai aksi intervensi tersebut, Rusman optimistis penanganan stunting di Bengkulu, dapat di atasi dan mampu menurunkan kasus stunting sesuai harapan dan sasaran nasional sebesar 14 persen pada 2024, demikian Rusman.(rs/min)