Kesbangpol Bengkulu Gelar Rembuk, Waspada Radikalisme dan Terorisme

oleh -19 Dilihat
Asisten I Pemprov Bengkulu, Khairil (paling kanan) dan Kabindan Bengkulu, Reki Alfian menyampaikan pemaparan pada acara Rembuk Bengkulu untuk mewaspadai ancaman radikalisme dan terorisme untuk keutuhan NKRI, Selasa 23 September 2025.(Foto/Ist)
Asisten I Pemprov Bengkulu, Khairil (paling kanan) dan Kabindan Bengkulu, Reki Alfian menyampaikan pemaparan pada acara Rembuk Bengkulu untuk mewaspadai ancaman radikalisme dan terorisme untuk keutuhan NKRI, Selasa 23 September 2025.(Foto/Ist)

Bengkulu- Radikalisme dan terorisme merupakan ancaman serius bagi kesatuan dan perdamaian Nuegara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Untuk menjaga stabilitas dan mencegah potensi konflik, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) menggelar kegiatan Rembuk bertema “Menjaga Kewaspadaan Nasional, Cegah Radikalisme dan Terorisme Demi Keutuhan NKRI”, di Bengkulu, Selasa (23/9/2025).

Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi ancaman, menganalisis risiko, serta merumuskan strategi dan kolaborasi untuk pencegahan dan penanganan konflik.

Kewaspadaan nasional ditekankan sebagai sikap yang lahir dari kepedulian, tanggung jawab, dan perhatian warga negara terhadap kelangsungan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dari segala potensi ancaman.

Acara rembuk Bengkulu ini dibuka Asisten I Pemprov Bengkulu, Khairil Anwar, diikuti berbagai kalangan, termasuk instansi lintas sektor, organisasi kemasyarakatan, pemuda, tokoh agama, akademisi, jurnalis, dan masyarakat umum.

“Saat ini orang sangat mudah mengakses internet untuk berbagai kepentingan. Semua informasi ada di sana, mulai dari yang baik hingga yang buruk. Potensi gangguan keamanan tetap ada, sekecil apa pun itu,” ujarnya.

Untuk itu, pemerintah daerah bersama pemangku kepentingan merumuskan strategi dan kolaborasi pencegahan serta penanganan konflik,” ujar Khairil.

Kegiatan ini juga menghadirkan Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Bengkulu, Reki Alfian, sebagai narasumber. Hadir pula Kepala Satuan Tugas Wilayah Bengkulu Detasemen Khusus 88 Antiteror Kepolisian RI, Kombes Pol I Wayan Bayuna, Kasubdit Kamneg Dit Intelkam Polda Bengkulu, Kompol Andri Anwar, dan Kasi 1 Bidang Intelijen Kejati Bengkulu, Oki Permana.

Senada dengan Khairil, Kabinda Reki Alfian menegaskan bahwa ancaman radikalisme dan terorisme dapat diatasi bila seluruh lapisan masyarakat menjunjung tinggi ideologi Pancasila dan mengedepankan kepentingan bersama.

“Bengkulu dikenal dengan warganya yang ramah dan sopan. Ideologi Pancasila tertanam dengan baik. Nilai-nilai Pancasila yang universal, seperti musyawarah mufakat, gotong royong, dan kekeluargaan, harus terus dijunjung tinggi. Di ruang publik, termasuk di era digital, kita harus tetap menjunjung adab dan etika,” tutur Reki.

Acara ini turut dihadiri Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Provinsi Bengkulu, Prof Rohimin, Dekan Fakultas Hukum Universitas Bengkulu, Prof Herlambang, dan Dekan FISIP Universitas Bengkulu, Sugeng Suharto. Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat persatuan dan meningkatkan kewaspadaan nasional demi keutuhan NKRI.

Editor : Usmin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.