Bengkulu- Kapal pengangkut wisatawan tenggelam di perairan antara Pulau Tikus dan Pantai Malabro tenggelam diterjang ombak besar ketika pulang dari Pulau Tikus menuju Kota Bengkulu, Minggu (12/5/2025).
Keterangan yang dihimpun di Bengkulu, Senin (13/5/2025) menyebutkan, kapal saat tenggelam diperkirakan membawa lebih kurang 98 orang wisatawan lokal. Dalam perjalanan dari Pulau Tikus menuju Kota Bengkulu, tiba-tiba datang ombak besar sehingga kapal oleh dan tenggelam.
Sebelumnya informasi menyebutkan kapal sempat mati mesin dan mengalami kebocoran setelah diterjang gelombang besar. Akibatnya kapal tenggelam bersama awak kapal dan penumpang yang berjumlah lebih kurang 98 orang.
Dalam musibah ini sebanyak 7 orang wisatawan dilaporkan meninggal dan lainnya dalam keadaan selamat. Penumpang kapal yang dilaporkan meninggal tersebut, sempat dibawa ke rumah sakit setempat setelah diselamatkan tim penyelamat.
Namun, nyawa korban tidak bisa diselamatkan dan korban yang selamat sebagian menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara, Bengkulu. Wisatawan yang menumpang kapal tenggelam tersebut, berasal dari wilayah Sumatera Selatan, Bengkulu dan Curup, Kabupaten Rejang Lebong.
Korban yang selamat masih menjalani perawatan di RS Harapan dan Doa (RSHD) Kota Bengkulu. Sementara korban yang meninggal sudah diserahkan ke pihak keluarga masing-masing.
Wakil Gubernur Bengkulu, Mian, setelah mendapat kabar ada kapal pengangkut wisata tenggelam langsung meninjau ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Bengkulu. Hal ini dilakukan sesuai arahan dari Gubernur Helmi Hasan, untuk memastikan jenazah korban tenggelamnya kapal wisata Pulau Tikus tersebut.
Jenazah korban langsung di evakuasi menggunakan ambulan yang disediakan oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu. “Atas nama Pemerintah Provinsi Bengkulu kami menyampaikan duka yang mendalam atas musibah ini,” ujar Mina.
Sesuai arahan Gubernur Helmi Hasan, jenazah para korban tenggelam ini diangkut oleh ambulans kita ke rumah duka. Pemprov Bengkulu membiayai dan ambulans dipastikan cukup untuk mengangkut tujuh jenazah tersebut.
Wagub Mian mengimbau kepada seluruh wisatawan yang saat ini sedang menikmati libur panjang, agar selalu waspada dan tidak melakukan aktivitas di pantai atau pun dekat pepohonan selama cuaca buruk.
“Ini cuaca buruk ini, gak bisa diprediksi. Semua dari awal sudah kita ingatkan manakala cuaca tidak baik hindari pantai,” tambahnya seraya menambahkan, minta para tenaga medis untuk memaksimalkan pelayanan terhadap korban yang sedang mengalami perawatan intensif.
“Musibah ini sudah terjadi, sekarang bagaimana petugas medis memaksimalkan pelayanan terhadap mereka yang masih dalam perawatan intensif,” demikian Mian.
Editor : Usmin