Gubernur Helmi dan BPH Migas Bahas Solusi Permanen Atasi Kelangkaan BBM di Bengkulu

oleh -5 Dilihat
Gubernur Helmi Hasan menerima kunjungan Kepala BPH Migas, Erika untuk membahas mengatasi secara permanen kelangkaan BBM di Provinsi Bengkulu di masa mendatang.(Foto/Ist)

Bengkulu- Untuk membahas langkah-langkah strategis dalam mengatasi dan mencegah kembali terjadinya kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Provinsi Bengkulu, Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, menerima kunjungan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati di Balai Raya Semarak, Bengkulu, Rabu (4/6/2025).

Gubernur Bengkulu menegaskan, pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat agar persoalan distribusi energi tidak kembali mengganggu aktivitas masyarakat.

“Kita berharap kejadian kelangkaan BBM yang sempat terjadi kemarin tidak terulang kembali. Karena itu, kita akan terus menjalin koordinasi dan komunikasi yang intensif dengan BPH Migas dan pihak terkait lainnya,” ujar Gubernur Helmi.

Ia juga menyampaikan bahwa saat ini distribusi BBM telah kembali normal setelah sejumlah langkah darurat dilakukan, hingga langkah melakukan pembatasan pembelian, dan menambah pasokan dari daerah lain seperti Lubuklinggau, Sumsel, Teluk Kabung, Sumatera Barat, dan Lampung.

“Alhamdulillah, kondisi sudah kembali terkendali. Pintu alur pelabuhan juga sudah mulai dilakukan pengerukan. Bahkan Wakil Presiden RI, Pak Gibran, juga sudah meninjau langsung dan menginstruksikan percepatan penanganan,” tambahnya.

Kepala BPH Migas Erika Retnowati menyatakan pihaknya telah turun langsung ke lapangan untuk memastikan proses pemulihan berjalan cepat dan lancar. Ia juga menekankan pentingnya sistem mitigasi yang tanggap terhadap segala bentuk gangguan distribusi energi.

“Kami optimis proses pengerukan akan segera selesai dan distribusi BBM dapat kembali stabil. Ke depan, koordinasi harus lebih kuat. Bila ada kendala sekecil apa pun, harus segera dikoordinasikan agar tidak menjadi masalah besar seperti kemarin (kelangkaan BBM),” ujar Erika.

Ia juga menyebutkan bahwa BPH Migas siap menjalin kerja sama lebih erat dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu dalam pengawasan dan pengaturan distribusi BBM, guna memastikan kebutuhan energi masyarakat terpenuhi secara merata dan berkelanjutan.

“Kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak. Kami berkomitmen untuk memperkuat sistem distribusi agar masyarakat tidak dirugikan,” tutupnya

Kelangkaan BBM yang sempat terjadi beberapa waktu lalu berdampak luas, termasuk kerugian operasional bagi Pertamina yang ditaksir mencapai Rp 500 juta hingga Rp1 miliar/hari, serta terhambatnya aktivitas ekonomi masyarakat, khususnya di Pulau Enggano, terdampak karena layanan kapal Ferry Pulo Tello tidak dapat beroperasi.

Editor : Usmin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.