Bengkulu- Dua pekan menjelang bulan Ramadan 1446 Hijriyah harga berbagai jenis bahan pangan di Kota Bengkulu, masih stabil dan persedian ditangan pedagang setempat dalam keadaan
cukup.
Pantuan Harapan Baru News di beberapa pasar tradisional di Kota Bengkulu, Jumat (14/2/2025) menyebutkan, harga daging ayam tercatat Rp 35.000/kg, daging sapi segar Rp 130.000/kg, telur ayam ras Rp 52.000/karpet isi 30 butir, dan beras lokal Rp 22.000/cupak setara 1,6 kg.
Harga tepung terigu antara Rp 10.000-Rp 12.000/kg, gula pasir Rp 17.000/kg, mimyak goreng kemasan botol plastik Rp 18.000/liter, migor kemasan batal Rp 16.000/kg dan beberapa jenis sembako lainnya masih stabil.
Selain harga masih stabil, stok sembako di tangan para pedagang di Kota Bengkulu dalam keadaan cukup, sehingga dipastikan kebutuhan bahan pangan selama bulan Ramadan dapat diatasi dengan baik.
“Stok sembako di Bengkulu, tidak perlu khawatir Mas, karena pasokanya lancar dan harga saat ini masih stabil. Namun, harga bahan pangan diperkirakan akan bergerak naik dalam waktu dekat, salah satunya minyak goreng,” kata Taslim (45), pedagang semnbako.
Ia mengatakan, meski harga sembako terjadi kenaikan pada bulan Ramandan, tapi tidak terlalu tinggi karena stok barang bahan pangan cukup banyak, sehingga jika terjadi lonjakan permintaan sembako dari warga dapat diatasi dengan baik oleh pedagang setempat.
Selain itu, pemda dipastikan akan melaksanakan operasi pasar murah untuk mengendalikan harga sembako.” Jadi, meski harga sembako naik di bulan Ramadan tidak terlalu tinggi paling berkisar antara Rp 1.000-Rp 2.000/kg,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bengkulu, Jasya Arief mengatakan, persedian bahan pangan menghadapi Ramadan di daerah ini dalam keadaan cukup.
Berdasarkan hasil koordinasi dengan kementerian terkait, stok pangan utama seperti beras, telur, minyak goreng, cabai dan jenis sembako lainnya masih dalam kondisi cukup aman dan dipastikan dapat mengatasi permintaan masyarakat.
Hanya saja dalam sepekan ini harga cabai panjang merah keriting di Kota Bengkulu melonjak tajam dari semula Rp 50.000 menjadi Rp 70.000/kg. Sedangkan harga bawang merah dan bawang putih masih stabil.
Harga Cabai Melonjak
Menyikapai kenaikan harga cabai panjang merah keriting, Disperindag Kota Bengkulu, telah berkoordinasi dengan para petani di Sumatera dan Jawa. “Pada bulan Maret nanti, ada panen raya cabai, sehingga, harga cabai diprediksi akan kembali stabil,” katanya.
Kenaikan harga cabai tersebut, katanya disebabkan berkurangnya produksi hasil panen petani akibat cuaca yang kurang mendukung. Hal ini pasokan cabai di Kota Bengkulu mengalami penurunan signifan dari biasanya.
Sementara permintaan cabai dari konsumen di Kota Bengkulu tetap tinggi. Sesuai hukum ekonomi jika stok terbatas permintaan tinggi, maka harga akan melonjak.
“Jadi kenaikan harga cabai sekarang ini karena stok terbatas dan permintaan banyak, tapi kalau pasokan sudah normal harga dengan diri akan turun,” ujarnya.
Cabai panjang merah keriting yang banyak dijual pedagang di Kota Bengkulu, saat ini berasal dari luar Provinsi Bengkulu, seperti Pulau Jawa, Provinsi Lampung, Jambi dan Padang, Sumbar. Hal ini menyebabkan harga naik karena tingkat pembelian pedagang pengecer ke pedagang besar mengalami kenaikan.
Dengan demikian, pedagang mau tidak mau harus menyesuaikan harga jual kepada konsumen. “Faktor inilah menyebabkan harga cabai panjang merah keriting menjelang Ramandan melonjak, termasuk cabai rawit dari Rp 80.000 menjadi Rp 100.000/kg.
Reporter : Usmin
Editor : M Rareza Rebi Aldo
