Dirjen Dikti Lakukan Seremoni Topping Off Pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Bengkulu

oleh -24 Dilihat
Dirjen Dikti, Khairul Munadi dan Staf Khusus Mendiktisaintek, T Bassarudin memotong pita dan pengecoran perdana topping-off proyek pembagunan rumah sakit pendidikan (RSP) Universitas Bengkulu (Unib) berlokasi di Padang Harapan, Kota Bengkulu.(Foto HB/PH)
Dirjen Dikti, Khairul Munadi dan Staf Khusus Mendiktisaintek, T Bassarudin memotong pita dan pengecoran perdana topping-off proyek pembagunan rumah sakit pendidikan (RSP) Universitas Bengkulu (Unib) berlokasi di Padang Harapan, Kota Bengkulu.(Foto HB/PH)

Bengkulu- Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sain dan Teknologi (Kemendiktisaintek), Khairul Munadi dan rombongan meninjau progres pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Bengkulu (RSPTN Unib), dan melakukan seremoni topping off (penyelesian) konstruksi gedung di kawasan Padang Harapan, Kota Bengkulu.

Acara ini tahap akhir pembangunan struktur gedung yang dilakukan di lantai tujuh, ditandai dengan pengecoran simbolis serta penekanan tombol sirine yang diiringi pembukaan backdrop bertuliskan “Topping-Off Ceremony Proyek Rumah Sakit Pendidikan Universitas Bengkulu,” Jumat (15/2/2025).

Dalam acara ini, Khairul Munadi hadir bersama Staf Khusus Mendiktisaintek Bidang Pendidikan Tinggi, T Basaruddin, dan didampingi Rektor Unib, Retno Agustina Ekaputri. Jajaran pimpinan Unib lainnya turut hadir, termasuk para Wakil Rektor, Kepala Biro USD, Tim Project Management Unit (PMU) RSPTN Unib, serta perwakilan PT. Deta Decon sebagai PMSC dan PT. Adhi Karya selaku kontraktor utama.

Setelah seremoni, Khairul Munadi bersama rombongan meninjau setiap lantai dan blok bangunan yang dalam tahap penyelesaian. Ia menyampaikan bahwa kehadirannya merupakan bentuk dukungan penuh terhadap kelangsungan proyek ini.

“Kami datang dengan komitmen tinggi untuk memastikan proyek ini berjalan dengan baik. Kami akan terus mendukung agar pembangunan ini terselesaikan sesuai rencana serta dilengkapi fasilitas dan tenaga medis yang kompeten,” ujar Khairul Munadi.

Proyek ini, katanya memberikan kesempatan pada dirinya untuk pertama kali menginjakkan kaki di Provinsi Bengkulu yang merupakan kampung halamannya Basaruddin.

Kesan pertama yang ia rasakan ketika melihat proyek RSPTN Unib ini, terlintas dalam pikiran betapa Rektor Unib dan jajaran memiliki keinginan dan komitmen yang tinggi serta telah bekerja keras untuk melaksanakan dan menyelesaikan proyek ini.

“Begitu sampai dan melihat pelaksanaan proyek dari lantai dasar, Saya dapat merasakan dan sangat memahami bahwa Bu Rektor dan jajaran telah bekerja keras untuk mewujudkan serta menyelesaikan berbagai tahapan proyek ini,” tambah Khairul.

Karena itu, kata Khairul pihaknya sangat mensupport agar proyek ini selesai sesuai harapan, dapat menjalankan fungsinya dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kemajuan pendidikan kedokteran dan ilmu kesehatan, serta berkontribusi meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat di Provinsi Bengkulu.

Senada diungkapkan Staf Khusus Mendiktisaintek, Basaruddin. Ia mengatakan, dirinyta mendukung penuh proyek RSPTN Unib ini karena proyek ini sangat strategis dan relevan dengan program pemerintah pusat untuk meningkatkan dunia pendidikan tinggi dan pelayanan masyarakat bidang kesehatan.

“Dengan pembangunan ini, bagaimana kita berinovasi dan memanfaatkan teknologi untuk mengkolaborasikan dan mensinergikan antara kepentingan dunia pendidikan dan pelayanan prima kepada masyarakat di bidang kesehatan. Karena itu, kami hadir untuk bersama-sama mewujudkan tujuan dan cita-cita tersebut,” ujarnya.

Sementara itu, Rektor Unib, Retno Agustina Ekaputri mengatakan, mengucapkan terimakasih dan sangat bersyukur atas kehadiran Dirjen Dikti dan Staf Khusus Menteri untuk membersamai Unib dalam proses penyelesaian atau tahap akhir (topping-off) pembangunan RSPPTN ini.

Proyek ini kata Rektor, tidak hanya tentang bagaimana upaya mewujudkan peningkatan pendidikan kedokteran dan ilmu kesehatan serta mewujudkan visi Unib yang unggul, berbudaya dan berdaya saing internasional, tetapi juga sangat urgent bagi peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat Provinsi Bengkulu dan Pulau Sumatera umumnya.

“Komitmen kami sangat tinggi terhadap selesainya dan pemanfaatan proyek ini. Kehadiran Pak Dirjen dan Staf Khusus Menteri hari ini telah menambah kepercayaan diri dan optimisme kami, bahwa proyek ini akan berjalan dan selesai sesuai harapan,” ucap Dr. Retno.

RSPTN Unib

Direktur Project Management Unit (PMU) RSPTN Unib, Mukhlis Islam, didampingi Team Leader PT Deta Decon dan Project Manager PT. Adhi Karya, menjelaskan, kegiatan topping-off ini diselenggarakan sebagai penanda bahwa pekerjaan struktur yang paling atas telah diselesaikan, dan selanjutnya pekerjaan non struktural berupa pekerjaan arsitekur, mechanical, electrical, plumbing dan sebagainya segera dilanjutkan.

Pembangunan RSPTN Unib dilakukan pada 3 blok bangunan, yaitu blok B dengan ketinggian 6 laintai (7 termasuk atap), blok C dengan ketinggian 3 laintai dan Blok D dengan ketinggian 3 lantai plus 1 basement, dengan luas total kurang lebih 14.000 M2. “Tempat kita melakukan kegiatan topping-off ini di lantai 7 atau atap gedung B,” paparnya.

Pembangunan ini telah direncanakan sejak 2018, melalui berbagai tahapan, termasuk studi kelayakan, perizinan, dan perencanaan teknis. Meski mengalami beberapa kendala, seperti perubahan regulasi dan keterbatasan anggaran, proyek ini terus berjalan dengan berbagai strategi penyesuaian agar tetap memenuhi standar yang ditetapkan.

Bangunan Tahan Gempa

Mengingat lokasi Bengkulu yang rawan gempa, pembangunan RSPTN Unib menerapkan teknologi base isolator pada Gedung D yang mencakup ruang operasi, ICU, IGD, dan ruang bersalin. Teknologi ini memungkinkan rumah sakit tetap beroperasi meskipun terjadi gempa bumi.

“Penggunaan teknologi base isolator ini merupakan yang pertama dan satu-satunya di Bengkulu dan menjadi langkah inovatif dalam memastikan keamanan serta keberlanjutan layanan kesehatan di rumah sakit ini,” jelas Mukhlis.

Hingga seremoni topping-off, progres fisik proyek telah mencapai 65,41 persen. Meski ada sedikit deviasi dari target awal, tim proyek berkomitmen untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan sesuai jadwal hingga akhir April 2025.

Rektor Unib Retno Agustina Ekaputri, menyampaikan apresiasi atas dukungan berbagai pihak dalam pembangunan rumah sakit ini. Ia berharap RSPTN Unib dapat segera beroperasi dan berkontribusi bagi dunia pendidikan serta pelayanan kesehatan masyarakat Bengkulu dan sekitarnya.

“Dengan kerja sama dan dukungan berbagai pihak, diharapkan RSPTN Unib dapat menjadi pusat pendidikan dan layanan kesehatan unggulan di Bengkulu dan Sumatera pada umumnya,” demikian . Retno Agustina Ekaputri.

Reporter    : PH

Editor         : Usmin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.