Bengkulu-Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bengkulu menggerebek sarang gelandangan dan pengemis (Gepeng) berlokasi di gedung Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Bengkulu di Kelurahan Sukamerindu, Rabu (5/3/2025).
Parahnya selain gedung KONI terdapat pula rumah dinas pimpinan DPRD Provinsi Bengkulu yang tidak ditempati turut dijadikan markas gepeng.
Kepala Dinas Sosial, Kota Bengkulu, Sahat Marulita Situmorang mengemukakan pihaknya dibantu Satpol PP setiap hari melakukan razia, peringatan dan imbauan agar pengemis dan gelandangan di Kota Bengkulu kembali ke daerahnya masing-masing.
“Mereka berasal dari Kabupaten Bengkulu Tengah, Seluma, bukan dari Kota Bengkulu. Tiap hari kami razia, berikan sosialisasi. Hingga kami mengetahui ada bangunan milik pemerintah yang tidak terpakai mereka jadikan tempat berkumpul,” ujar Sahat dalam pesan tertulis, Rabu (5/3/2025).
Ia menambahkan, di lokasi tempat dijadikan markas para gelandangan dan pengemis ada yang kumpul kebo. Bercampurnya laki-laki dan pria tanpa ikatan perkawinan yang sah. “Ada yang mengaku berpacaran tetapi tidur bareng di dalam gedung padahal belum menikah,” ujarnya.
Sahat mengatakan, setiap hari ia bersama petugas mendatangi gedung tersebut dan selalu ada gelandangan di dalamya. Mereka ada yang dari Kabupaten Bengkulu Tengah, dan dari Kabupaten Seluma.
“Setiap hari kita jumpai berbeda-beda lagi orangnya, rata-rata mereka warga dari luar kota. Seperti tadi kita temukan masih ada gelandangan di sana. Bahkan, saat kami tiba ada yang masih tidur. Kemudian kita berikan imbauan dan suruh pulang,” kata Sahat.
Selain tindakan kumpul kebo di dalam gedung tersebut, berserakan kaleng lem diduga kuat disalahgunakan untuk dihirup hingga teler. Juga ditemukan ada botol minuman keras.
“Kita terus rutin mendatangi tempat itu, termasuk tempat lainnya yang kerap dijadikan tempat berkumpul gelandangan dan pengemis, seperti di taman Smart City Simpang Lima, tapi kalau di Simpang Lima itu beberapa hari terakhir ini sudah tidak ada lagi,” jelas Sahat.
Petugas dinsos juga patroli di setiap persimpangan jalan. Bila menemukan pengemis yang meminta-minta kepada pengendara di simpang lampu merah langsung didatangi dan diberikan sosialisasi agar tidak lagi melakukan aktifitas mengemis.
Salah satu pengemis di Simpang Jam dengan modus menjual tisu, berusaha melarikan diri hingga terjadi kejar-kejaran dengan petugas Dinsos.
Setelah berhasil didekati dan didata ternyata mereka warga Kelurahan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah bukan warga Kota Bengkulu, demikian Sahat.
Reporter : FIR
Editor : Usmin