Bupati Bengkulu Tengah Kaget, Temukan Siswa Kelas V Belum Bisa Membaca

oleh -42 Dilihat
Bupati dan Wabup Bengkulu Tengah, Rachmat Riyanto-Tarmizi melakukan sidak ke beberapa Sekolah Dasar Negeri (SDN) di daerah ini.(Foto/MC Pemkab Benteng)
Bupati dan Wabup Bengkulu Tengah, Rachmat Riyanto-Tarmizi melakukan sidak ke beberapa Sekolah Dasar Negeri (SDN) di daerah ini.(Foto/MC Pemkab Benteng)

Bengkulu- Bupati Bengkulu Tengah, Rachmat Riyanto menyatakan miris dan kaget atas temuannya ada beberapa siswa kelas V belum bisa membaca dalam Inspeksi Mendadak (Sidak) ke sejumlah Sekolah Dasar (SD) di daerahnya beberapa waktu lalu.

“Saya menemukan ada beberapa siswa kelas V SD belum bisa membaca. Kondisi ini sangat miris. Padahal belum seluruh SD saya datangi, kalau saya cek semua bisa saja jumlahnya bertambah,” cerita Rachmat Riyanto, Rabu (16/4/2025).

Ia menugaskan para kepala sekolah untuk melakukan cek terhadap seluruh siswa di Kabupaten Bengkulu Tengah terkait kemampuan baca tulis. Lebih tegas ia tekankan akan memberi sanksi para kepala sekolah bila ada siswa SD tamat masuk SMP ditemukan masih ada yang tidak bisa membaca.

“Saya ingatkan kepala sekolah, guru untuk bertanggungjawab pada siswa-siswa untuk mampu membaca dan menulis. Ini tugas dasar,” ujar Rachmat.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), Kabupaten Bengkulu Tengah, Tomi Marisi membenarkan bahwa masih ada siswa SD di daerah itu belum bisa membaca padahal sudah duduk di kelas V.

“Kami menemukan ada siswa belum bisa membaca dan menulis padahal sudah duduk di kelas V. Atas temuan ini saya menekankan pada kepala sekolah, guru untuk bertanggungjawab,” jelasnya.

Lebih lanjut dikatakan Tomi, ia mengingatkan para sekolah akan sanksi tegas apabila ada siswa SD lulus melanjutkan ke SMP ditemukan tidak bisa membaca.

“Ke depan setiap penerimaan siswa baru SMP calon siswa SMP akan dites baca tulis, apabila ditemukan ada yang tak bisa baca maka kepala sekolah SD asal akan kami berikan sanksi tegas,” ujarnya.

Tomi Marisi mengungkapkan ada banyak penyebab masih ada sisiwa SD kelas V tidak bisa membaca. Penyebab paling utama yakni kurangnya bimbingan orangtua.

“Banyak orangtua siswa kami itu bekerjanya di kebun jarang pulang ke rumah. Orangtua bermalam di kebun pulang setiap sabtu, jadi bimbingan terhadap anak untuk belajar nyaris tidak ada,” beber Tomi.

Selanjutnya, Tomi menungkap ada guru di Kabupaten Bengkulu Tengah berdomisili di Kota Bengkulu saat tiba di sekolah sudah siang, murid-murid jadi terbengkalai. Guru mengajar kurang fokus.

“Kebijakan bupati mewajibkan semua ASN di Bengkulu Tengah agar berdomisili di Bengkulu Tengah sebagai solusi untuk hadapi persoalan ini. Selain kami juga terus mengontrol kinerja guru,” ungkapnya.

Ia juga menekankan guru, kepala sekolah dan orangtua merupakan bagian yang harus saling berkomunikasi guna menjadikan siswa mampu optimal belajar serta menyerap pelajaran sekolah.

Orangtua juga tak bisa lepas tangan jangan semuanya diserahkan pada guru. Proses mendidik merupakan kolaborasi bersama,”
demikian Tomi.

Reporter : FIR

Editor     : Usmin

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.