BKSDA Bengkulu Berupaya Maksimal Atasi Konflik Harimau Sumatera dan Manusia di Mukomuko

oleh -26 Dilihat
BKSDA Resor Mukumuko, Bengkulu memasang perangkap besi untuk menangkap Harimau Sumatera yang memangsa warga Kecamatan Ters Terunjam beberapa waktu lalu.(Foto-Istimewa)
BKSDA Resor Mukumuko, Bengkulu memasang perangkap besi untuk menangkap Harimau Sumatera yang memangsa warga Kecamatan Ters Terunjam beberapa waktu lalu.(Foto-Istimewa)

Bengkulu-Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu bersama tim gabungan terus berupaya maksimal untuk mengatasi konflik antara manusia dan Harimau Sumatera yang terjadi di Kabupaten Mukomuko, khususnya di Kecamatan Teras Terunjam.

Hal ini dilakukan guna memastikan keamanan masyarakat sekaligus menjaga kelestarian satwa dilindungi tersebut di wilayah Bengkulu.

Kepala Satgas Polisi Kehutanan BKSDA Bengkulu, Firmansyah, di Bengkulu, Kamis (16/1/2024) mengatakan, pihaknya langsung menurunkan tim lapangan setelah menerima laporan dari masyarakat terkait terjadi konflik antara manusia dan Harimau Sumatera di wilayah Kabupaten Mukomuko.

Upaya awal yang dilakukan BKSDA Bengkulu. langsung melakukan pemasangan jerat untuk mengamankan Harimau Sumatera tersebut. “Jadi, sejak menerima laporan kami bersama Tripika setempat, termasuk kepala desa, pihak kecamatan, masyarakat, polisi, dan TNI, langsung bersiaga di lokasi,” ujarnya.

Tim gabungan berhasil menemukan jejak Harimau Sumatera di kawasan PT Agro dan Desa Yodadi. “Dua hari terakhir, situasinya sudah mulai mereda, dan tidak ada temuan jejak baru. Harapannya, harimau tersebut telah kembali ke habitat aslinya di kawasan hutan,” tambahnya.

BKSDA Bengkulu mengerahkan sekitar enam-tujuh orang personel dari Seksi Wilayah 1. Mereka bekerja sama dengan berbagai pihak di lapangan untuk mengatasi konflik Harimau Sumatera dengan masyarakat di wilayah Teras Terunjam dan sekitarnya.

Firman menambahkan, kawasan hutan di belakang Mukomuko, termasuk yang berbatasan dengan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), merupakan habitat alami Harimau Sumatera.

“Habitatnya memang di Hutan Produksi Terbatas (HPT) dan kawasan hutan lainnya. Wilayah ini masih menjadi jalur perlintasan harimau,” ujarnya menambahkan.

Terkait perambahan hutan di sekitar habitat harimau, Firman menyatakan isu tersebut perlu ditelusuri lebih lanjut. “Kami tidak memiliki data detail tentang perambahan hutan di kawasan tersebut .Namun, habitat harimau memang berada di seluruh kawasan hutan di Bengkulu,” ujarnya.

Demikian pula jumlah populasi Harimau Sumatera wilayah hutan Bengkulu, Firman mengaku BKSDA tidak memiliki angka pasti populasi satwa langkah tersebut di daerah ini.

“Kami masih harus berkoordinasi dengan tim teknis untuk mendapatkan data terbaru. Namun, kawasan hutan di Bengkulu masih menjadi rumah bagi satwa liar seperti harimau dan gajah,” jelas Firman.

BKSDA bersama masyarakat dan pemerintah daerah berharap konflik ini dapat segera teratasi tanpa membahayakan harimau maupun manusia. Tim gabungan akan terus memantau perkembangan di lapangan dan memastikan keamanan wilayah terdampak.

 

Reporter : Usmin

Editor     : Christoper

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.