BI Optimsitis Target Pertumbuhan Ekonomi di Bengkulu 8 Persen Dapat Direalisasikan

oleh -15 Dilihat
Asisten I Pemprov Bengkulu, Raden Ahmad Deny membuka Sarasehan Perekonomian Bengkulu, dengan menampilkan tiga pembicara, yakni Kepala BI Perwakilan Bengkulu, Kepala DJPb Bengkulu serta Deputi Kemenko Perekonomian, Selasa 23 September 2025.(Foto HB/Usmin)
Asisten I Pemprov Bengkulu, Raden Ahmad Deny membuka Sarasehan Perekonomian Bengkulu, dengan menampilkan tiga pembicara, yakni Kepala BI Perwakilan Bengkulu, Kepala DJPb Bengkulu serta Deputi Kemenko Perekonomian, Selasa 23 September 2025.(Foto HB/Usmin)

Bengkulu- Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu optimistis terget pertumbuhan ekonomi daerah ini tahun 2025, sebesar 8 persen dapat direalisasikan dengan baik.

“Kita optimistis target pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bengkulu tahun 2025, sebesar 8 persen dapat direalisasikan dengan baik,” kata Kepala Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu, Wahyu Yuwana Hidayat pada acara Sarasehan Perekonomian bertema “Diseminasi Moneter dan Fiskal : Optimalisasi Potensi Daerah,” di Bengkulu, Selasa (23/9/2025).

Ia mengatakan, sinergi kebijakan moneter dan fiskal menjadi kunci percepatan ekonomi. “Kita tidak bisa hanya mengandalkan konsumsi rumah tangga, tapi harus ada peningkatan investasi, ekspor, dan daya saing produk lokal,” tambahnya.

Untuk merealisasikan target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen, katanya Bengkulu harus segera mengoptimalkan sektor pertanian, kelautan, pariwisata, dan energi agar tidak terjebak dalam middle income trap.

“Jika semua sektor bergerak bersama, saya optimistis target pertumbuhan ekonomi Bengkulu sebesar 8 persen bukan hal yang mustahil dapat direalisasikan,” ujar Wahyu.

Kepala Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) Bengkulu, Muhammad Irfan Surya Wardana menyebutkan, dana tranfer daerah untuk Bengkulu pada tahun 2025, sebesar Rp 10,4 triliun. Dari jumlah itu, sampai Agustus sudah terealisasi sebesar Rp 6,8 triliun.

Dari jumlah dana transfer yang sudah digunakan sebesar Rp 162 miliar lebih atau 33,28 persen untuk belanja pegawai, seperti ANS, TNI dan Polri. Sedangkan sisanya digunakan untuk biaya pembangunan berbagai proyek di Bengkulu yang bersumber dari dana APBN.

“Jika penyerapan dana transfer ini berjalan lancar, maka ekonomi di Bengkulu bergerak, sehingga target pertumbuhan ekonomi daerah pada tahun 2025 sebesar 8 persen optimistis dapat dicapai sesuai harapan,” ujarnya.

Irfan menanbahkan, penerima pajak di Bengkulu hingga Agustus cukup bagus dari target Rp 1,7 trilun telah direalisasikan sebesar Rp 1,2 triliun. Realisasi penerimaan pajak ini bersumber dari pajak penghasilan non migas dan pajak lainnya seperti bea cukai.

Meski demikian, ada kendala dalam penarikan pajak bea cukai karena masih adanya barang ilegal yang masuk ke daerah ini, salah satunya rokok tanpa cukai alias rokok ilegal dan barang ilegal lainnya.

Untuk itu, diharapkan semua pihak terkait di Bengkulu, agar memberantas produk ilegal yang masuk ke daerah ini, sehingga potensi penerimaan pajak non migas semakin tinggi ke depan.

Irfan menambahkan, dana APBN yang mengalir ke Bengkulu jauh lebih tinggi ketimbang kontribusi dari penerimaan pajak pusat dari daerah ini. Hal ini tidak terlepas dorong pemerintah pusat agar pertumbuhan ekonomi di Bengkulu terus meningkat.

sementara itu, Deputi Menko Perekonomian RI, Tassa mengatakan, pemerintah pusat telah mengelontorkan berbagai program yang terkait dengan kesejahteraan rakyat, termasuk di Provinsi Bengkulu.

Hal ini dilakukan agar pertumbuhan ekonomi di daerah tidak terganggu dengan tidak pastian perekonomian dunia saat ini.
Dari bergabai program yang digolontorkan pemerintah pusat sektor ekonomi di daerah terus bergerak, termasuk UMKM, sehingga pertumbuhan ekonomi di daerah dapat terjaga baik.

Dengan potensi sumber alam yang cukup banyak di Provinsi Bengkulu, pihaknya optimistis target pertumbuhan ekonomi di wilayah ini sebesar 8 persen dapat direalisasikan, demikian Tassa.

Editor : Usmin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.