Banjir Kembali Landa Kota Bengkulu, Ratusan Rumah Warga Teredam

oleh -4 Dilihat
Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi didampingi beberapa pejabat Pemkot Bengkulu meninjau salah korban banjit disalah satu kelurahan di Kota Bengkulu, Senin 11 Agustus 2025.(Foto/Ist)
Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi didampingi beberapa pejabat Pemkot Bengkulu meninjau salah korban banjit disalah satu kelurahan di Kota Bengkulu, Senin 11 Agustus 2025.(Foto/Ist)

Bengkulu-Ratusan rumah warga di sejumlah RT dan Kelurahan di Kota Bengkulu, Minggu dan Senin (10-11/8/8/2025) terendam banjir, menyusul hujan lebat menguyur wilayah ini sejak Minggu sore hingga Senin malam bahkan belanjut sampai Senin pagi.

Dari pantuan dilapangan, sejumlah RT dan kelurahan yang dilanda banjir tersebut, rata-rata penyebabnya saluran drainase di wilayah masing-masing tidak berfungsi sebagaimana mestinya, akibat tersumbat timbunan sampah.

Banjir yang melanda wilayah langganan banjir di Kota Bengkulu, tidak menimbulkan korban jiwa di masyarakat kecuali mereka sempat dirempotkan air kotoran berikut sampah masuk ke dalam rumah.

Genang air di rumah warga pada Senin (11/8/2025), sudah kembali surut, setelah tidak terjadi hujan susulan di Kota Bengkulu. Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi dan beberapa OPD terrkait turun ke lokasi meninjau langsung para korban banjir di wilayah ini.

Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi, meninjau lokasi banjir di Jalan Merawan 7 RT 27 RW 6, Kelurahan Sawah Lebar, Senin (11/8/2025). Dalam kunjungan tersebut, Dedy menerima berbagai keluhan warga terkait banjir.

Sejumlah warga juga mengadukan bahwa siring setelah jembatan di RT 25 dan RT 26 terlalu kecil, sehingga aliran air tersendat saat curah hujan tinggi. Menanggapi hal ini, Dedy menegaskan pihaknya akan menampung seluruh aspirasi warga dan mencari solusi tanpa saling menyalahkan.

“Di sini posisinya memang cekungan. Kata warga, banjir semakin parah sejak berdirinya sekolah, saya minta jangan saling menyalahkan, hujan itu dari Allah, sekolah sudah terlanjur berdiri, dan pemerintah sedang mencari jalan keluar,” ujar Dedy.

Menurut Dedy, banjir di kawasan tersebut disebabkan oleh tiga faktor, curah hujan tinggi, kondisi wilayah yang merupakan dataran rendah, dan masalah drainase.

“Kalau faktor drainase, itu tugas pemerintah. Kalau tersumbat kita bersihkan, kalau terjadi pendangkalan kita gali, tapi kalau karena hujan deras, kita hanya bisa berdoa semoga hujan yang turun membawa berkah, bukan banjir,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Dedy Wahyudi menyerahkan bantuan kepada warga terdampak di RT 27. Di RT ini sekitar 15 rumah warga terendam banjir setinggi 50-100 cm.

Lubang Biopori

Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi mengimbau masyarakat untuk mulai membuat lubang biopori di depan rumah serta tidak menyemen seluruh halaman atau pekarangan.Langkah ini dinilai sebagai salah satu cara efektif mencegah dan mengantisipasi banjir di wilayah kota.

Imbauan tersebut disampaikan Dedy saat meninjau lokasi banjir di Jalan Merawan 7 RT 27, Kelurahan Sawah Lebar, Senin (11/8/2025). “Kita harus mulai sadar untuk membuat biopori. Kalau punya halaman, jangan disemen semua, sisakan tanah,” ujar Dedy.

Biopori merupakan lubang resapan air yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah, berdiameter 10–30 cm dengan kedalaman sekitar 100 cm. Lubang ini diisi sampah organik yang akan diuraikan mikroorganisme tanah, seperti cacing dan akar tanaman. Sehingga membentuk pori-pori alami yang meningkatkan daya serap air.

Selain biopori, Dedy juga menekankan pentingnya mempertahankan tanah di halaman rumah agar air hujan dapat meresap lebih cepat dan mengurangi genangan. “Orang tua kita dulu membiarkan halaman tetap tanah, sehingga kalau hujan, air bisa cepat meresap. Itulah kebiasaan yang harus kita galakkan lagi. Jangan semuanya disemen,” jelasnya.

Langkah sederhana ini, menurut Dedy, bisa menjadi upaya kolektif warga Bengkulu. Untuk mengurangi risiko banjir, terutama saat curah hujan tinggi.

Editor : Usmin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.