Gubernur Helmi Hasan Ajak Masyarakat Bengkulu Jadikan Masjid Pusat Pemberdayaan Ekonomi

oleh -9 Dilihat
Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan disaksikan Rektor Universitas Negeri Islam Fatmawati Soekarno Bengkulu, Zulkarnain Dali (kanan) memberikan reward kepada belasan mustahik yang dinilai disiplin berinfaq.(Foto/Ist)
Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan disaksikan Rektor Universitas Negeri Islam Fatmawati Soekarno Bengkulu, Zulkarnain Dali (kanan) memberikan reward kepada belasan mustahik yang dinilai disiplin berinfaq.(Foto/Ist)

Bengkulu-Menjadikan masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat pemberdayaan ekonomi umat. Semangat inilah  diusung Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan saat menghadiri buka puasa bersama dan penyerahan Dana Bergulir Baznas Microfinance Masjid (BMM) Nur Asia di Masjid Nur Asiah, Hibrida 4 RT 31 Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu, Senin (27/10/2025).

Dalam kesempatan itu, Gubernur Helmi menyerahkan reward kepada 16 mustahik disiplin infaq, serta pembiayaan dana bergulir Baznas Microfinance Masjid Nur Asiah kepada 20 penerima manfaat. Mereka terdiri atas 10 orang level 1 (gulir ke-4) senilai Rp 3 juta, dan 10 orang level 2 (gulir ke-1) senilai Rp 5 juta per orang.

Gubernur Bengkulu Helmi Hasan menegaskan, program ini bukan sekadar penyaluran bantuan, tetapi bagian dari ikhtiar membangun kemandirian ekonomi berbasis masjid yang berasaskan gotong royong dan keberkahan.

“Ini bukan hanya soal memberi, tapi tentang menumbuhkan kekuatan ekonomi umat dari bawah. Zakat dan infaq, jika dikelola dengan cerdas dan amanah, bisa menjadi energi besar untuk mengangkat kesejahteraan masyarakat,” ujar Gubernur Helmi

Ia mengingatkan bahwa keberhasilan ekonomi umat tidak akan tercapai tanpa kesadaran kolektif dan kedisiplinan masyarakat dalam menunaikan zakat, infaq, dan sedekah.

“Masjid harus menjadi pusat solusi bagi umat. Dari masjid lahir gerakan sosial, pendidikan, dan ekonomi yang menumbuhkan kemandirian. Inilah Islam yang rahmatan lil ‘alamin, membawa manfaat bagi semua,” tambah Helmi.

Sementara itu, Ketua Baznas Provinsi Bengkulu, Romli menjelaskan, program Baznas Microfinance Masjid (BMM) merupakan bentuk nyata sinergi antara iman dan kemandirian ekonomi.

“Kami ingin menjadikan masjid bukan hanya tempat ibadah, tapi juga ruang untuk tumbuhnya usaha, kerja keras, dan solidaritas. Dengan BMM, para mustahik didampingi agar bisa naik kelas menjadi pelaku usaha mandiri,” ungkap H. Romli.

Romli berharap, keberhasilan BMM Nur Asiah menjadi inspirasi bagi masjid lain di Bengkulu untuk mengembangkan program serupa demi memperkuat ekonomi jamaah dan masyarakat sekitar.

Editor : Usmin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.