Bengkulu– Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHP) s etempat menetapkan harga pembelian tandan buah segar (TBS) kelapa sawit produksi perkebunan rakyat di Bengkulu sebesar Rp 3.266/kg.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Perkebunan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Bickmen Panggar Besi mengatakan, harga TBS tersebut berdasarkan hasil kesepakatan rapat bersama Tim Penetapan Harga TBS, di kantor Dinas TPHP Bengkulu, Senin (15/9/2025).
“Penetapan harga ini merujuk pada Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2024 tentang Pembelian TBS Produksi Pekebun Mitra, serta Peraturan Gubernur Bengkulu Nomor 64 Tahun 2018 mengenai Pedoman Pelaksanaan Penetapan Harga Pembelian TBS,” kata Bickmen, di Bengkulu, Rabu (17/9/2025).
Selain itu, penetapan harga TBS juga mengacu pada Keputusan Gubernur Bengkulu Nomor H.382 DTPHP Tahun 2023 tanggal 3 Oktober 2023 tentang Perubahan Atas Keputusan Gubernur Bengkulu terkait pembelian TBS sawit produksi pekebun di Bengkulu.
“Penetapan harga ini dilakukan secara transparan dan disepakati bersama oleh Tim Penetapan Harga TBS Provinsi Bengkulu, agar pekebun mendapatkan nilai jual yang wajar dan sesuai dengan aturan yang berlaku,” tambah Bickmen.
Rapat penetapan harga tersebut, diikuti oleh unsur pemerintah, asosiasi petani sawit, hingga perusahaan mitra yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit di Provinsi Bengkulu.
Sejumlah petani sawit di Bengkulu menyambut baik harga TBS di atas Rp 3.000/kg. Harga TBS ini menguntungkan petani karena masih dapat menikmati hasil panen setelah keluarkan biaya produksi dan upah panen.
“Alhamdulillah harga TBS bulan September ini tembus Rp 3.266/kg. Harga ini tertinggi sejak harga TBS di Bengkulu membaik beberapa tahun lalu,” kata Supardi (45), petani sawit di Bengkulu.
Ia berharap harga TBS di Bengkulu terus membaik dan paling tidak tetap bertahan dikisaran Rp 3.000/kg. Dengan harga tersebut, para petani sawit di Bengkulu masih bisa menikmati hasil panen.
Soalnya, jika harga TBS dibawah Rp 3.000/kg, para petani sawit kerepotan untuk membeli pupuk karena harganya terus meningkat. Namun, jika harga bertahan dikisaran Rp 3.000-Rp 3.266/kg hasil panen masih aman untuk membeli pupuk.
Hal senada diakui Sunardi (52), petani sawit lainya. Ia berharap harga TBS di Bengkulu konstan, sehingga pendapatan petani dari hasil panen dapat disisihkan untuk membeli pupuk dan keperluan lainnya.
Dengan demikian, tanaman sawit para petani di Bengkulu, dapat diberikan pupuk sesuai kebutuhan, sehingga hasil panen sesuai yang diharapkan, katanya.
Reporter : RGA
Editor :Usmin









