Harga Biji Kopi Rabusta di Bengkulu Masih Bertahan Rp 60.000 Per Kg

oleh -46 Dilihat
Harga kopi biji di Bengkulu Rp 60.000/kg

Bengkulu- Harga biji kopi rabusta di Bengkulu, saat ini masih bertahan di harga Rp 60.000 per kg. Padahal, para petani di beberapa sentra produksi kopi di Bengkulu, telah usai melaksanakan panen raya.

Keterangan yang dihimpun, di Bengkulu, Minggu (6/10/2024) menyebutkan, saat ini harga biji kopi di Bengkulu masih bertahan dikisaran Rp 60.000 -Rp 62.000 per kg. Harga ini sangat bagus dan menguntungkan para petani kopi di provinsi ini.

Hanya saja hasil panen kopi para petan di sejumlah daerah penghasil kopi di Bengkulu, pada tahun ini tidak maskimal. Ini terjadi karena buah kopi tidak lebat alias buahnya kurang banyak.

Meski demikian, karena harga kopi melonjak tajam Rp 23.000 menjadi Rp 60.000 per kg, maka walau hasil panen tidak banyak, tapi harga mahal jika dijual hasilnya lumayan dibanding panen tahun ketika harga di kopi dibawah Rp 25.000 per kg.

“Saya bersyukur Pak panen kopi kali ini meski hasilnya tidak banyak, tapi harga kopi bagus ketika dijual dapat juga duit dibanding tahun lalu,” kata Andri (37), petani kopi asal Lintang Empat Lawang, Provinsi Sumatea Selatran (Sumsel).

Ia mengaku, pendapatan hasil panen kopi tahun ini lumayan dibanding tahun lalu, karena harga kopi melonjak dari Rp 23.000 menjadi Rp 60.000 per kg. Padahal, hasil panen kopi tidak banyak dibanding tahun lalu.

“Saya dan petani kopi lainnya di Bengkulu dan Empat Lawang. Sumsel berharap harga biji kopi minimal bertahan di angka Rp 60.000 per kg. Dengan harga ini pendapatan petani dari hasil panen kopi lumayan bagus. Terus terang kalau harga kopi seperti sekarang ini, dipastikan petani sejahtera,” ujar Hamda (46), petani kopi asal Kepahiang, Bengkulu.

Hamdan mengatakan, dirinya sangat bersyukur harga biji kopi di Kepahiang tembus Rp 60.000 per kg. Sebab, selama menjadi petani kopi belasan tahun lalu, baru kini harga kopi tembus di atas Rp 50.000 per kg.

“Saya berharap harga kopi panen tahun depan tetap bertahan seperti sekarang Rp 60.000 per kg. Dengan harga ini, penghasilan petani kopi di Bengkulu akan membaik dan kesejahteraan meningkat dari sebelumnya,” tambahnya.

Petani kopi yang mengaku memiliki lahan seluas 2 hekare mengatakan, pada musim panen tahun ini kebunya menghasilkan sekitar 1,5 ton biji kopi kering dan dijual dengan harga Rp 60.000 per kg, sehingga pendapatan kotor Rp 90 juta.

Pendapatan panen tersebut, setelah dikurangi biaya operasional dan pengeluar lain maka menghasilkan bersih Rp 70 juta. “Saya bersyukur Pak, hasil panen kopi lumayan banyak, sehingga bisa membiaya anak kuliah,” tambahnya.

Salah seorang eksportir kopi di Bengkulu, Edy Kasim memperkirakan hingga tahun kedepan harga kopi di Tanah Air, termasuk di Bengkulu masih bertengger dikisaran Rp 40.000- Rp 50.000 per kg. Harga ini masih menguntungkan petani kopi di Bengkulu.

Hal ini terjadi karena permintaan kopi di tingkat internasional masih tinggi. Sedangkan produk terbatas, maka harga akan mengalami kenaikan, seperti sekarang ini.

Penyebab lainnya harga kopi di dalam negeri mahal karena nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus melemah. Sedangkan transkasi jual beli kopi menggunakan dolas AS, sehingga ketika nilai tukar terhadap rupiah melemah, maka harga biji kopi di Tanah Air akan meningkat alias mahal.

“Beberapa faktor ini penyebab harga kopi di Bengkulu hingga sekarang masih bertahan di angka Rp 60.000 per kg. Saya berharap harga ini terus bertahan hingga panen tahun depan, sehingga kesejahteraan petani kopi di Bengkulu terus meningkat,” tambah Edi.

Reporter        :    Usmin

Editor             :    M Rareza Rebi Aldo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.