Bengkulu-Sebanyak 25 sekolah di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu telah melaksanakan program makan bergizi gratis (MBG). Sekolah penerima manfaat MBG tersebut, tersebar di sejumlah kecamatan di Bengkulu Utara.
Launching beroperasinya salah satu dapur MBG di Bengkulu Utara, dilaksanakan di Desa Marga Sakti, Kecamatan Padang Jaya Kabupaten Bengkulu Utara pada awal September 2024 lalu. Dapur MBG tersebut, akan melayani para siswa Paud, SD dan SMP Desa Marga Sakti dan sekitarya.
Agus Prasetyo selaku person In Charge MBG dari Yayasan Pelita Prabu Nusantara mengatakan, dari 25 sekolah di Bengkulu Utara yang telah terdata sebagi penerima manfaat program MBG melayani sekitar 1.600 siswa dan kedepan akan ditingkatkan menjadi 3.000 orang siswa.
“Saat ini ada 25 sekolah di Bengkulu Utara, telah melaksanakan program MBG. Mereka melayani sebanyak 1.600 siswa Paud, SD dan SMP di wilayah ini. Target kedepan diupayakan sudah dapat melayani sekitar 3.000 orang siswa,” ujarnya.
Dijelaskan, program makan bergizi gratis merupakan salah satu Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang tujuan utama dari program MBG adalah untuk mengurangi angka malnutrisi dan stunting yang masih menjadi permasalahan serius di Indonesia.
Karena itu, katanya dapur MBG Marga Sakti juga melakukan standar keamanan pada proses pembuatan menu MBG serta memastikan standar gizi maknan. Dengan demikian, MBG yang akan diberikan ke para siswa di sekolah layak dan aman untuk dikonsumsi.
“Tentu kita pastikan perketat standar kemanan, kelayakan, serta standar pemenuhan gizi pada menu MBG kita. Agar tidak terjadi seperti kejadian di Kabupaten Lebong yakni adanya ratusan pelajar yang keracunan setelah mengonsumsi MBG,”jelasnya
Agus menambahkan, dapur MBG ini didukung oleh sekitar 47 karyawan yang terbagi dalam berbagai bidang mulai dari penerimaan bahan baku, produksi, hingga distribusi.
Selain itu, dapur MBG Marga Sakti sendiri dilengkapi dengan 10 ruang pendukung mulai dari ruang pemorsian, packing, produksi, gudang basah dan kering, hingga ruang rapat
“Tidak hanya memastikan menu yang akan di berikan kepada penerima manfaat layak untuk di konsumsi,tetapi kita juga pastikan untuk memberdayakan potensi lokal seperti sayuran dan telur dari petani sekitar sehingga memberi dampak positif bagi perekonomian masyarakat,” demikian Agus.
Editor : Usmin